Setelah
sukses mengundang jamaah Sholat Subuh yang mencapai 5000 jamaah lebih diacara
ITS cinta subuh, ITS kembali mengadakannya lagi dan kedatangan tamu dari
andalusia yaitu Ust. Yasin Maymir (Ahli sejarah islam dari granada, Spanyol).
Setelah mendengar kabar tersebut akupun tertarik untuk Solat Subuh di Masjid
Manarul Ilmi yang merupakan Masjid ITS dengan harapan aku dapat mendapat
pelajaran2 terkait sejarah Islam di Spanyol sendiri. Subuh itu nampak begitu
dingin dan gerbang belakang belum terbuka sehingga jika ke ITS harus melewati
Gerbang depan yang membuat perjalanan dari kosku menjadi nampak jauh. Perasaan
ragu pun muncul, “eh apa sholat jamaah di masjid Sa’adah saja ya, dekat dengan
kos”, tanyaku dalam hati. Namun aku melawan perasaan itu, dan melanjutkan ke
masjid di ITS dengan motorku yang sering memberikan suara bising, pertanda
jarang diservis (servis dong motormu riz, lihat lampunya udah ga nyala, lihat
saat ngerem berisik, dan banyak lagi bukan. Hmm ya2 tak servis nanti kalo sudah
diberi hidayah hehe).
Aku akhirnya sampai di masjid Manarul Ilmi tepat
saat adzan berkumandang. Jamaahnya memang tak sampai 5000 tetapi menurutku
sudah lumayan banyaklah. Setelah sholat
akhirnya Ustadz Yasin diberi kesempatan untuk berceramah. Karena ingin melihat
wajahnya, aku beralih tempat ke tempat yang bisa melihat beliau dengan jelas.
Wah beliau masih muda ternyata. Karena orang bule sehingga ceramahnya akan
disampaikan dengan bahasa inggris. Singkat cerita, selesailah ceramah beliau
dan ditandai dengan matahari yang telah
menampakkan sinarnya.
Pelajaran
paling berharga yang aku dapat dari ceramah beliau yaitu “pentingnya belajar
bahasa inggris”. Ya itu pelajaran paling berharga dari ceramah itu, karena saat
beliau ceramah aku tidak mengerti sama sekali hehe. Untungnya masih ada
penerjemah, sehingga aku bisa sedikit menangkap apa yang disampaikan beliau.
Belajar bahasa memanglah sangat penting, dan bagi muslim kita sebenarnya harus
mempelajari bahasa inggris dan bahasa arab. Belajar bahasa inggris karena
merupakan bahasa internasional, sehingga kalo bisa kita dapat membawa pengaruh
islam hingga level internasional. Belajar bahasa arab karena Alquran dan hadis
memang berbahasa arab. Apa jadinya jika penceramah tadi tidak ada penerjamah,
tentu saja aku tidak dapat menangkap apapun padahal apa yang disampaikan oleh
penceramah adalah hal yang baik, namun karena bahasa yang tidak kumengerti
sehingga komunikasinya pun akan terputus, dan yang disampaikannya tidak sampai
kepadaku.
0 komentar:
Posting Komentar