Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Jumat, 25 September 2015

Jangan sampai ada orang yang membencimu

Share
Tentu kita semua ingin menjadi manusia yang kehadirannya dinanti, dibutuhkan, dicintai dan disayangi orang2 sekitar kita. Kita tentu tidak ingin ada satu orang pun yang membenci kita. Namun kenyataannya, disadari atau tidak, ada saja orang yang membenci kita. Orang yang membenci kita memanglah salah, namun kenapa kita sampai dibenci, mungkin karena kita juga salah. Bahkan orang yang (mohon maaf) terlihat baik pun ternyata ada saja orang lain yang membencinya. Kenapa kok bisa dibenci? Apa yang salah dari kita?. Mungkin banyak, untuk itu kita perlu instropeksi diri. Jangan2 memang kita sering melakukan hal yang membuat orang lain tidak suka dengan kita yang kita melakukannya tanpa disadari. Agar kita tidak dibenci orang, mungkin kita harus memperhatikan hal2 berikut.

Mulutmu harimaumu
Seseorang jika dilukai karena dipukul, yang sakit hanya fisik saja, sebentar sudah hilang. Namun seseorang yang dilukai karena ucapan, yang sakit adalah hatinya, lama dan sangat sulit hilangnya. Jadi sebaiknya kita sangat berhati2 dalam mengucapkan dan berkomentar kepada orang lain, jangan sampai kita membuatnya tersinggung dan membuatnya marah, karena jika hal itu terjadi akan sulit baginya untuk memaafkan kita. Meski kadang yang kita sampaikan ke orang lain adalah teguran atau nasihat, namun hal itu juga bisa dapat membuat orang lain benci pada kita. Sebenarnya bukan maksud kita yang salah namun bagaimana cara menyampaikan kita yang mungkin kurang baik. Karena sesuatu yang baik pun akan terasa buruk jika kita menyampaikannya dengan kurang baik. Jadi, misal kita ingin menegur atau menasihati orang, sebaiknya kita fikir dulu bagaimana cara menyampaikannya dan apakah hal ini tidak membuatnya tersinggung. Jika kita memang tidak bisa menyampaikan pesan kepada orang lain dengan baik, diam adalah emas. Tetapi sebenarnya terkait dengan ucapan, seringkali kita tidak sadar telah menyakiti orang lain dengan hal itu. Untuk itu kita harus merenung, apakah kita pernah membuat orang lain sakit hati karena ucapan kita.

Ada hal yang perlu diubah dan ada hal yang tidak perlu diubah
Kita pasti ingin menjadi orang yang beruntung, yaitu orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin. Agar menjadi orang yang beruntung, tentu setiap hari yang kita lewati kita harus bisa berubah untuk menjadi lebih baik. Karena fisik kita saja setiap harinya, sedikit demi sedikit mengalami perubahan. Jiwa kita pun harus mengalami perubahan. Terus berubah untuk menjadi lebih baik lagi, lagi dan lagi. Namun terkadang jika kita sudah merasa berubah menjadi lebih baik, teman kita yang sering bersama menemani kita menjadi tidak suka kepada kita. Bukankah kita sudah menjadi lebih baik tetapi kenapa teman kita malah tidak menyukainya. Hal ini yang mungkin tidak kita sadari bahwa ada hal yang harus berubah dan ada hal yang  tidak perlu berubah. Tentunya teman kita suka terhadap kita karena ada sikap dari kita yang mereka sukai, bukan?. Hal ini tidaklah perlu diubah, kenapa? Karena teman kita menyukai hal itu. Jika teman kita menyukai kita karena hal itu, berarti hal itu adalah salah satu sikap baik yang kita miliki kan. Jadi tidak perlu dirubah.

"Setiap orang pasti ingin terus berubah, namun perubahan itu jangan sampai merubah apa yang sudah baik dari kita."

Bersikap baiklah terhadap siapapun
Bersikap baik tidak boleh pilih2. Bersikap baik itu  kalau bisa ya ke semua orang. Bukan hanya kepada orang yang kita cintai, keluarga dan juga teman dekat, kepada orang yang belum kita kenal pun seharusnya kita juga harus bersikap baik.

Mengalah lebih baik
Pasti sering terjadi, kita memiliki pendapat yang berbeda dengan teman kita. Jika kita dengan teman kita sama2 keras kepala, apa yang akan terjadi? Pertengkaran tentunya. Hal tersebut sebaiknya sangat dihindari. Meski memang kita tidak sependapat dengan teman kita, namun kita juga harus menghargai pendapat teman kita, bukan malah mengajaknya berdebat yang menimbulkan pertengkaran.

Jangan pernah gengsi meminta maaf
Jika kita memiliki kesalahan pada teman kita, dan teman kita sebenarnya juga memiliki kesalahan teman kita. Kita pasti merasa tidak enak jika bertemu dengannya, pun sebaliknnya. Siapa yang harusnya terlebih dahulu minta maaf?, ya keduanya. Namun kenyataannya, banyak dari kita yang merasa seharusnya teman kita terlebih dahulu yang harus meminta maaf karena menganggap kesalahan teman kita lebih banyak. Teman kita pun merasa seharusnya kita yang meminta maaf duluan. Kalo begini, malah ga ada yang saling meminta maaf kan. Akhirnya kita berada di kondisi yang tidak enak dimana kita akan merasa sungkan jika bertemu dengannya. Seharusnya ada yang berinisiatif meminta maaf duluan agar permasalahan yang terjadi diantara kita dan teman kita tidak berlarut2.  Jangan pernah gengsi untuk minta maaf duluan. Meminta maaf duluan bukan membuat derajat kita turun, malah membuat derajat kita naik karena kita lah yang lebih mengakui kesalahan kita.

Berbagi kebahagiaan
Banyak dari kita, jika kita memiliki masalah yang berat, masalah yang terasa sulit, kita akan menceritakan dan membagikannya kepada teman kita agar teman kita ikut merasakan apa yang kita alami dan juga ikut memikirkan solusi yang akan diambil. Namun jika kita memiliki hal yang menyenangkan, kita menikmatinya sendiri. Tidak adil kan?. Kenapa saat kita sedih kita berbagi dengan teman kita sedangkan saat kita senang kita menikmatinya sendiri. Hal ini harus kita ubah. Kita harus menjadi yang sebaliknya yaitu saat sedih kita pendam sendiri saat senang kita bagi dengan teman kita. Jadi meski masalah yang kita hadapi begitu rumit, meski kita sedang tidak punya duit, bahkan kita punya hutang yang melilit, kita harus dapat menghadapinya sendiri (ga sendiri sih, minta pertolongan pada Allah) meskipun hal itu terasa begitu sulit. Dan saat kita sedang berbahagia, kita sedang banyak rezeki, kita sedang mendapat banyak nikmat, mari kita bagi dengan teman kita. Hal itu tentu akan membuat teman kita sayang kepada kita.


So… Jadilah orang yang tidak mempunyai satupun orang yang membenci dengan menjadi pribadi yang sebaik2nya. Jika kita merasa sudah baik namun masih ada yang membenci kita. Instropeksilah diri, apa yang membuatnya membenci kita. Dan jika kita sudah instropeksi diri dan telah menemukan apa yang perlu diperbaiki dari diri kita, segera perbaikilah. Namun jika ternyata masih ada orang yang membenci kita, meski kita telah melakukan hal tersebut berarti itu mah dasar orangnya aja yang benci kita (jadi bukan salah kita lagi).

0 komentar:

Posting Komentar