Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Sabtu, 26 September 2015

Mengambil Hikmah disegala Peristiwa

Share
Menjalani kehidupan sehari-hari, manusia tentu selalu ada berbagai hal dan peristiwa yang terjadi yang kadang membuat kita merasa bingung, cemas, takut, dan yang sering kita sebut hal itu adalah masalah. Masalah selalu muncul silih berganti. Kita pasti ingin hidup senantiasa tenteram dan bahagia. Kita mengharapkan bisa hidup bahagia dan tenteram tanpa ada masalah sedikitpun (ya ga mungkin, dalam hidup pasti ada masalah yang datang silih berganti). Agar bisa tenteram dan bahagia diberbagai kondisi disaat sedang terjadi suatu kesulitan sekalipun kuncinya yaitu tenang dalam menghadapi masalah dan selalu memiliki fikiran yang positif. Harus tenang dalam menghadapi masalah sangatlah penting karena kita bisa memutuskan apa langkah yang kita ambil selanjutnya dengan sebaik2 cara yang kita miliki. Karena kita menghadapinya dengan emosi, bukan menyelesaikan masalah justru akan menambah masalah yang ada.

“Janganlah membuat keputusan ketika sedang marah, janganlah membuat janji ketika gembira”  Ali Bin Abi Thalib.

 Setiap masalah atau peristiwa yang terjadi pastilah ada hikmah jika kita bisa mencermatinya. Tugas kita adalah menggali sebanyak2nya hikmah yang terjadi disetiap peristiwa tersebut. Bahkan kegagalan yang terjadi pada kita, akan menjadi kemenangan jika kita dapat mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut, seperti kita memenangkan lomba, kita mendapat medali sebagai tanda kemenangannya, saat kalah kita mendapat beberapa hikmah sebagai tanda kemenangannya. Kejadian buruk akan selamanya terlihat buruk jika kita tidak menemukan hikmah didalamnya. Jika kita dapat menarik hikmah pada setiap kejadian buruk maka tidak ada kejadian buruk yang terasa buruk. Hikmah yang indah hanya akan dapat diambil dari hati yang jernih. Setiap hikmah yang bisa kita petik hari ini akan menjadi penyelamat hidup kita dikemudian hari.
Memang dalam mengambil hikmah disetiap kejadian buruk, kejadian yang tidak menyenangkan kita, kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan kita itu adalah hal yang sulit karena biasanya saat dalam kondisi tersebut kita dalam kondisi yang sedih, bingung, cemas, dan kadang emosi. Saat terjadi kejadian buruk selalu timbul pertanyaan kenapa, kenapa dan kenapa tanpa ada jawaban yang bisa diberikan pada kita saat ini yang mana jawaban tersebut akan terjawab di masa yang akan datang. Yang bisa dilakukan kita saat ini hanyalah memperkirakan apa yang akan terjadi selanjutnya, kita akan dipenuhi dengan berbagai kata, jangan-jangan ….,  mungkin …, dan lainnya. Jika kita tenang dalam menghadapinya, memiliki fikiran positif, selalu berprasangka baik atas apa kehendak Allah maka kita percaya bahwa peristiwa ini akan membawa dampak kebaikan pada kita di masa depan meski yang terjadi saat ini adalah hal yang buruk menurut kita. Ya, karena kita memang tidaklah tahu akan masa depan, hanya Allah yang tahu, kejadian buruk yang terjadi saat ini bisa jadi akan memberikan kebaikan untuk kita. Yang mana saat waktu menjawabnya kita dapat menjawab pertanyaan dulu yang muncul dengan kata-kata oh ternyata, oh ternyata dan oh ternyata yang mana hal itu adalah kebaikan yang kita terima dari hasil kejadian buruk dimasa lalu kita. oh Ternyata Allah memang memiliki skenario yang indah buat kita. Dari buku yang saya baca, Sebagai contoh yaitu KH Abdullah Gymnastiar dulunya bercita-cita menjadi tentara, tetapi tidak jadi karena tingginya kurang setengah sentimenter. Dulu beliau sakit dan kecewa tapi sekarang bergembira karena beliau menjadi kiai. Kalau dulu jadi terntara paling TOP pangkatnya yaitu mayor. Tapi dengan menjadi ustadz, jenderal2 banyak yang mendengarkan beliau, beliau dulu sedih, sekarang gembira. Ternyata yang buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah. Skenario tuhan memang indah.

Kemudian aku akan bercerita dengan kejadian yang aku alami sendiri yaitu pada saat  aku mengambil Skripsi/Tugas akhir beberapa bulan yang lalu. Dimana awal dari pengerjaan tugas akhirku, aku benar2 kebingungan dan waktu itu menurutku apes, timbul pertanyaan kenapa yang pertama yaitu “Kenapa dosen pembimbingku Bu Lucia?” (saya memiliki pengalaman buruk dengan beliau karena pernah dikasih nilai D di Satu mata kuliah). Tidak hanya punya pengalaman buruk dengan beliau, aku juga merasa sedikit apes karena materi tugas akhir yang kuambil bukan materi yang dikuasai beliau sehingga membuatku untuk belajar senidiri (disitu kadang saya merasa sedih). Dan lebih apes lagi menurutku yaitu dosen pengujiku adalah Pak haryono dan Pak Mashuri yang merupakan dosen yang menguasai materi tugas akhirku, bayangkan, aku dibimbing bu lucia, dan diuji pak haryono dan pak mashuri, terasa berat bukan dimana aku belajar tentang materiku sendiri ini saja sudah begitu sulit apalagi waktu ujian nanti pembimbingku tidak dapat membantu banyak materi malah dosen pengujiku adalah yang menguasai materi, timbul pertanyaan kenapa yang kedua, “kenapa dosenku Pak haryono dan pak mashuri”.

Karena tidak memiliki ide tentang tugas akhir, data yang kugunakan tugasku akhirku sendiri adalah data dari Program kreatifitas mahasiswa (PKM) yang kuajukan ke Dikti dimana PKM tersebut merupakan tentang percobaan kimia. Karena tentang percobaan kimia tentu aku tidak bisa mengerjakannya sendiri karena bidangku adalah statistik. Namun dalam perjalanan mengerjakan PKM, aku terkendala komunikasi dengan teman2ku kimia sehingga PKM terbengkalai, jika PKM terbengkalai maka Tugas akhirku juga akan terbengkalai, timbulllah pertanyaan kenapa yang ketiga, “kenapa aku tidak bisa mengerjakan PKM ku?”. Singkat cerita aku pun tidak jadi menggunakan data PKMku, dan menggunakan data sekunder penelitian yang memang mirip dengan PKMku, biasanya pergantian data tidak bisa disetujui dengan mudah namun bu lucia dengan enteng menyutujuinya. Singkat cerita, aku pun menyelesaikan tugas akhirku, dan ada kejadian menarik yaitu pada saat ujian tugas akhir yang menurutku begitu tegang menjadi begitu santai dan penuh canda karena pak haryono dan pak mashuri sering memberikan candaan, dan Bu lucia yang biasanya adalah orang yang tegas juga larut dalam suasana santai dan penuh canda tawa karena suasana santai tentu aku dapat menjawab dengan semaksimal yang aku bisa. Akhirnya tugas akhirku pun diluluskan.
Hikmah yang bisa kuambil dari kejadianku ini :

Kenapa dosen pembimbingku Bu Lucia?, karena bu lucia dengan mudahnya menyetujuiku untuk mengganti data, dimana saat itu padahal aku merasa tidak bisa melanjutkan tugas akhirku ini karena PKM ku tidak jalan. Oh ternyata mendapat dosen pembimbing bu lucia yang pada awalnya kuanggap apes ternyata justru yang menyelamatkanku

Kenapa dosen pengujiku pak haryono dan pak mashuri? Karena berkat beliau ujian tugas akhir yang biasanya tegang tidak terjadi pada ujian tugas akhirku. Oh ternyata mendapat penguji pak haryono dan pak mashuri yang pada awalnya akan memberiku berbagai pertanyaan yang tidak bisa kujawab yang memungkinkan aku tidak lulus justru memberikan suasana santai dan nyaman sehingga aku pun bisa ujian dengan tenang.

Kenapa aku tidak bisa mengerjakan PKM ku? Karena aku diperbolehkan menggunakan data sekunder tentang penelitian yang mirip PKMku. Oh ternyata PKM yang tidak bisa kukerjakan justru memberikan solusi untukku tetap mengerjakan tugas akhir dengan menggunakan data sekunder dan topik yang sama.
Yah itu mungkin sedikit hikmah yang bisa kuambil dari pengerjaan tugas akhirku. Sebenarnya masih banyak lagi yang kuambil, tapi mungkin cukup itu yang bisa kubagikan pada kalian.
Jadi jika kita saat ini dihadapkan dengan masalah yang menurut kita sulit, rumit, dan tidak sesuai keinginan yang menimbulkan pertanyaan kenapa, kenapa, dan kenapa janganlah sedih, bingung, cemas dan takut. Mari kita tenang dan juga memiliki pikiran positif bahwa Allah punya rencana yang indah yang tidak kita ketahui. Kita bisa mengambil hikmah yang akan kita ambil dikemudian hari dan segala pertanyaan kenapa tadi akan terjawab semua, kita pun akan berkata oh ternyata, oh ternyata, dan oh ternyata.


0 komentar:

Posting Komentar