Manusia
adalah mahluk sosial. Di segala aktifitas yang kita lakukan pasti membutuhkan
bantuan dan interaksi dengan orang lain. Kita tidak bisa hidup sendirian.
Setiap manusia memiliki peran masing-masing di masyarakat. Dimana peran
tersebut untuk saling melengkapi. Kita membutuhkan guru untuk belajar, kita
membutuhkan polisi untuk keamanan, kita membutuhkan petani untuk panen, dan
lainnya. Kita hidup harus memiliki jiwa sosialitas yang tinggi, kita tentu
tidak boleh menjadi pribadi yang individualis. Jika ada masalah yang cukup
rumit dan besar dampaknya di masyarakat, kita harus bekerjasama, saling
membantu, saling menyemangati untuk menyelesaikannya, karena jika sendiri kita
adalah mahluk yang kecil dan lemah. Bagi seorang muslim kita diperintahkan
untuk melakukan amal jama’I untuk meraih hasil yang lebih luas dan lebih
efektif karena jika sendiri kita tidak bisa mengubah sesuatu yang besar.
Kita
tidak bisa mengubah sesuatu yang besar jika sendirian, karena didunia ini kita
begitu kecil (because we are tiny in this
world).
Adakah
yang merasa dirinya begitu kuat? Adakah yang merasa dirinya begitu pintar?
Adakah yang merasa dirinya begitu kaya? Adakah yang merasa dirinya begitu
tampan/cantik? Adakah yang merasa dirinya begitu terhormat?
Jangan
lihat orang lain, lihat diri sendiri saja.
Setiap
manusia pasti memiliki kelebihan2 istimewa yang jarang dimiliki banyak orang.
Namun kelebihannya justru terkadang membuat seseorang lupa diri, kelebihannya
justru membuat seseorang sombong, kelebihannya justru membuat dia begitu
meremehkan orang lain, kelebihannya membuatnya suka memamerkan ke orang lain. memang begitu terkadang kelebihan kita malah membuat kita menjadi
buta. Padahal sebenarnya jika difikir lagi orang yang sombong dan suka pamer,
malah terlihat miskin karena yang dia milikinya ya “hanya” itu, apa yang
disombongkannya dan yang suka dipamerkannya. Ada yang sombong karena memiliki
harta yang melimpah, berarti orang tersebut hanya memiliki harta saja dan tidak
memiliki yang lain. Ada yang sombong karena memiliki tubuh yang kuat, berarti
orang tersebut memiliki tubuh yang kuat saja dan tidak memiliki yang lain.
Bahkan
yang paling parah jika ada orang yang sombong karena banyak beribadah (biasanya
hal ini timbul karena beribada bukan karena Allah melainkan karena yang lain). Paling
menakutkan lagi jika sudah dikategorikan Riya’, sehingga jika kita merasa
banyak beribadah namun tidak diterima Allah, naudzubillah. Terkadang kita tidak
sadar jika melakukan hal ini, kita beribadah kemudian kita update status di
media sosial jika kita telah melakukannya, contoh update status di medsos :
Alhamdulillah sudah 1 juz. Hal ini untuk apa? Mengapa semua orang harus tahu?.
Ada yang menjawab “agar dapat memotivasi teman untuk mengikuti”, hmm kalo gitu
sebenarnya baik, namun kita haruslah berhati-hati karena hal ini memang
bagaikan semut hitam yang berjalan diatas batu hitam di kegelapan malam. Jadi
jika memang niatnya baik maka tidak apa2 justru bagus, tetapi jika terselip
niat agar semua orang lain tahu, ini yang tidak baik. Karena sesungguhnya
sholat kita, ibadah kita, hidup kita dan mati kita hanya untuk Allah.
Allah
seringkali menghancurkan seseorang dengan apa yang disombongkannya. Orang yang
menyombongkan hartanya, maka ia akan dihancurkan Allah dengan hartanya. Orang
yang sombong dengan popularitasnya akan dihinakan dengan popularitasnya itu.
Orang yang sombong karena kedudukannya akan dihancurkan dengan kedudukan itu.
Jadi kita janganlah bersikap sombong, sangat tidak pantas karena kita hanyalah
mahluk yang kecil.
Kita
tidak pantas untuk sombong, karena di
dunia ini kita begitu kecil (because we
are tiny in this world).
0 komentar:
Posting Komentar