Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Sabtu, 26 September 2015

Because We are tiny in this world

Share
Manusia adalah mahluk sosial. Di segala aktifitas yang kita lakukan pasti membutuhkan bantuan dan interaksi dengan orang lain. Kita tidak bisa hidup sendirian. Setiap manusia memiliki peran masing-masing di masyarakat. Dimana peran tersebut untuk saling melengkapi. Kita membutuhkan guru untuk belajar, kita membutuhkan polisi untuk keamanan, kita membutuhkan petani untuk panen, dan lainnya. Kita hidup harus memiliki jiwa sosialitas yang tinggi, kita tentu tidak boleh menjadi pribadi yang individualis. Jika ada masalah yang cukup rumit dan besar dampaknya di masyarakat, kita harus bekerjasama, saling membantu, saling menyemangati untuk menyelesaikannya, karena jika sendiri kita adalah mahluk yang kecil dan lemah. Bagi seorang muslim kita diperintahkan untuk melakukan amal jama’I untuk meraih hasil yang lebih luas dan lebih efektif karena jika sendiri kita tidak bisa mengubah sesuatu yang besar.

Kita tidak bisa mengubah sesuatu yang besar jika sendirian, karena didunia ini kita begitu kecil (because we are tiny in this world).

Adakah yang merasa dirinya begitu kuat? Adakah yang merasa dirinya begitu pintar? Adakah yang merasa dirinya begitu kaya? Adakah yang merasa dirinya begitu tampan/cantik? Adakah yang merasa dirinya begitu terhormat?
Jangan lihat orang lain, lihat diri sendiri saja.

Setiap manusia pasti memiliki kelebihan2 istimewa yang jarang dimiliki banyak orang. Namun kelebihannya justru terkadang membuat seseorang lupa diri, kelebihannya justru membuat seseorang sombong, kelebihannya justru membuat dia begitu meremehkan orang lain, kelebihannya membuatnya suka memamerkan ke orang lain.  memang begitu terkadang  kelebihan kita malah membuat kita menjadi buta. Padahal sebenarnya jika difikir lagi orang yang sombong dan suka pamer, malah terlihat miskin karena yang dia milikinya ya “hanya” itu, apa yang disombongkannya dan yang suka dipamerkannya. Ada yang sombong karena memiliki harta yang melimpah, berarti orang tersebut hanya memiliki harta saja dan tidak memiliki yang lain. Ada yang sombong karena memiliki tubuh yang kuat, berarti orang tersebut memiliki tubuh yang kuat saja dan tidak memiliki yang lain.

Bahkan yang paling parah jika ada orang yang sombong karena banyak beribadah (biasanya hal ini timbul karena beribada bukan karena Allah melainkan karena yang lain). Paling menakutkan lagi jika sudah dikategorikan Riya’, sehingga jika kita merasa banyak beribadah namun tidak diterima Allah, naudzubillah. Terkadang kita tidak sadar jika melakukan hal ini, kita beribadah kemudian kita update status di media sosial jika kita telah melakukannya, contoh update status di medsos : Alhamdulillah sudah 1 juz. Hal ini untuk apa? Mengapa semua orang harus tahu?. Ada yang menjawab “agar dapat memotivasi teman untuk mengikuti”, hmm kalo gitu sebenarnya baik, namun kita haruslah berhati-hati karena hal ini memang bagaikan semut hitam yang berjalan diatas batu hitam di kegelapan malam. Jadi jika memang niatnya baik maka tidak apa2 justru bagus, tetapi jika terselip niat agar semua orang lain tahu, ini yang tidak baik. Karena sesungguhnya sholat kita, ibadah kita, hidup kita dan mati kita hanya untuk Allah.

Allah seringkali menghancurkan seseorang dengan apa yang disombongkannya. Orang yang menyombongkan hartanya, maka ia akan dihancurkan Allah dengan hartanya. Orang yang sombong dengan popularitasnya akan dihinakan dengan popularitasnya itu. Orang yang sombong karena kedudukannya akan dihancurkan dengan kedudukan itu. Jadi kita janganlah bersikap sombong, sangat tidak pantas karena kita hanyalah mahluk yang kecil.


Kita tidak pantas untuk sombong,  karena di dunia ini kita begitu kecil (because we are tiny in this world). 

0 komentar:

Posting Komentar