Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Sabtu, 26 September 2015

Kita memang tidaklah tahu

Share
Setelah menganjak lebih dewasa dan fikiran lebih terbuka, setiap orang pastilah sudah menemukan sesuatu yang ingin dicapai dan diraih (impian). Tetapi tidak sedikit orang yang terkadang memutuskan untuk menyerah dan tidak mencoba apa yang ingin diraihnya itu (impian). Ada yang karena merasa hidupnya sudah lumayan nyaman sehingga dia meninggalkan impiannya, ada yang merasa impiannya terlalu tinggi sehingga memberatkannya hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti, ada yang takut jika sudah berusaha sekuat tenaganya tetapi kemudian gagal, dan berbagai alasan yang lain. Padahal apa yang mereka impikan menurut mereka adalah hal yang baik2. Seharusnya kita tidak boleh dengan mudahnya untuk meninggalkan impian kita, karena jika hal terwujud pastinya kita sangat bahagia. Memang tidak ada yang menjamin meski kita telah berusaha sekuat tenaga dan mengorbankan segala sesuatu untuk meraihnya, kita akan berhasil, karena kita memang tidaklah tahu. Kita memang tidaklah tahu setelah mencoba terus berusaha apakah impian kita akan terwujud atau tidak, tetapi jika tidak mencobanya kita pasti tahu bahwa hal tersebut tidak akan terwujud.

Kita memang tidaklah tahu akan masa depan, jadi berbagai kemungkinan bisa terjadi

Jika kita ternyata gagal mengapai  mimpi Padahal kita telah berusaha, padahal kita telah meminta hal tersebut pada Allah untuk mengabulkannya, kita haruslah tetap memiliki fikiran yang positif karena mungkin Allah memiliki alasan untuk tidak mewujudkannya karena hal tersebut tidak baik untuk kita dan kita memang tidaklah tahu jika hal tersebut tidak baik untuk kita. Yah memang begitu, yang bisa dilakukan kita hanyalah terus berusaha menggapainya, yang memutuskan hal terwujud atau tidak adalah Allah. Jadi sangat wajar jika kita sudah miliki impian dan telah berusaha mewujudkannya ternyata tidak terwujud, karena kita memang tidaklah tahu apa kehendakNya. Kita memang terkadang begitu menginginkan sesuatu tetapi jika hal itu terwujud bisa saja hal tersebut tidak baik untuk kita, kita memang tidaklah tahu, Allah saja yang mengetahui. Namun meski begitu kita tetap harus mencoba berusaha mengejar dulunya bukan.

Jika diberi analogi, aku mengibaratkan bahwa orang yang mengejar mimpi adalah seperti orang yang terkurung ditempat kegelapan dimana tak ada cahaya sedikitpun dan dia disana mencari sebuah jalan keluar, dimana impian yang terwujud aku ibaratkan jalan keluar yang ditemukan, sedangkan impian itu sendiri adalah jalan yang dipilih orang tersebut (bisa kiri, kanan, depan, belakang). Karena terjebak di ruang gelap tentu dia tidak tahu kan, dimana jalan keluarnya. Tetapi dia punya keyakinan bahwa jalan keluarnya berada didepannya, sehingga dia mulai melangkah maju. Ternyata perjalanan yang dilakukannya begitu lama sehingga terkadang dia menghentikan langkahnya, perasaan takut tentu muncul, bagaimana jika yang ada didepan ini bukanlah jalan keluar padahal dia telah berjalan begitu jauh dari tempat semula. Meski takut, meski tak dapat melihat apa yang didepan, dia pun tetap maju hingga akhirnya dia ternyata menemukan jalan buntu. Perasaan sedih dan kecewa tentu ada, karena apa yang dia yakini bahwa didepannya adalah jalan keluar ternyata salah, tapi wajar kan karena dia memang tidaklah tahu. Namun setelah itu ia pun kembali berdiri melanjutkan langkah kesisi yang lain hingga akhirnya menemukan jalan keluar. Begitu bahagianya, hingga dia lupa jika dia pernah gagal menemukan jalan ini.

 Hmm ya begitulah, meski tidak tahu bahwa jalan depannya adalah jalan buntu, dia tetap melanjutkan langkah, karena jika dia tidak kemana2 dia tidak akan pernah tahu kan jika didepannya adalah jalan buntu dan dia akan terkurung terus di kegelapan tersebut. Dan akhirnya dia mendapati jalan buntu, akhirnya dia tahu bahwa dia salah, kemudian dia baru memilih jalan lain hingga menemukan jalan keluar itu. Kalo diberi contoh yang sederhana misalnya kita begitu haus sehingga kita menginginkan air, ada sebuah sumur jauh didepan kita, tentu kita yakin bahwa disitu ada air namun jalan menuju sumur penuh dengan halangan, Bagaimana sikap kita?, tetap diam kehausan atau tetap maju meski jalan begitu berat. Tentu kita akan maju kan, meski jalannya berat tetapi pas sampai di sumur ternyata tidak ada air, apa berarti kita salah? tidak, kita tidaklah salah karena kita memang tidaklah tahu, tetapi jika kita tidak maju kita tidak akan pernah tahu apakah disumur ada air atau tidak kan. So kesimpulannya jika kita memiliki mimpi, tujuan ataupun cita-cita, jangan ragu, jangan khawatir, jangan takut gagal, jangan takut untuk mencoba, jika kita salah kita tinggal membangun mimpi yang lain.

Jika setelah berusaha keras ternyata mimpi kita tidak terwujud, itu adalah cara Allah memilihkan hal lain yang lebih baik untuk kita, dan kita memang tidaklah tahu, hanya Allah yang maha tahu.
Jika dalam mengejar impian ternyata jalan kita salah, sangatlah wajar karena kita memang tidaklah tahu, biarkanlah Yang maha tahu yang membenarkan jalan kita.


0 komentar:

Posting Komentar