Setelah
menganjak lebih dewasa dan fikiran lebih terbuka, setiap orang pastilah sudah
menemukan sesuatu yang ingin dicapai dan diraih (impian). Tetapi tidak sedikit
orang yang terkadang memutuskan untuk menyerah dan tidak mencoba apa yang ingin
diraihnya itu (impian). Ada yang karena merasa hidupnya sudah lumayan nyaman
sehingga dia meninggalkan impiannya, ada yang merasa impiannya terlalu tinggi
sehingga memberatkannya hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti, ada yang
takut jika sudah berusaha sekuat tenaganya tetapi kemudian gagal, dan berbagai
alasan yang lain. Padahal apa yang mereka impikan menurut mereka adalah hal
yang baik2. Seharusnya kita tidak boleh dengan mudahnya untuk meninggalkan
impian kita, karena jika hal terwujud pastinya kita sangat bahagia. Memang
tidak ada yang menjamin meski kita telah berusaha sekuat tenaga dan
mengorbankan segala sesuatu untuk meraihnya, kita akan berhasil, karena kita
memang tidaklah tahu. Kita memang tidaklah tahu setelah mencoba terus berusaha
apakah impian kita akan terwujud atau tidak, tetapi jika tidak mencobanya kita
pasti tahu bahwa hal tersebut tidak akan terwujud.
Kita memang tidaklah
tahu akan masa depan, jadi berbagai kemungkinan bisa terjadi
Jika
kita ternyata gagal mengapai mimpi Padahal
kita telah berusaha, padahal kita telah meminta hal tersebut pada Allah untuk
mengabulkannya, kita haruslah tetap memiliki fikiran yang positif karena mungkin
Allah memiliki alasan untuk tidak mewujudkannya karena hal tersebut tidak baik
untuk kita dan kita memang tidaklah tahu jika hal tersebut tidak baik untuk
kita. Yah memang begitu, yang bisa dilakukan kita hanyalah terus berusaha
menggapainya, yang memutuskan hal terwujud atau tidak adalah Allah. Jadi sangat
wajar jika kita sudah miliki impian dan telah berusaha mewujudkannya ternyata
tidak terwujud, karena kita memang tidaklah tahu apa kehendakNya. Kita memang
terkadang begitu menginginkan sesuatu tetapi jika hal itu terwujud bisa saja
hal tersebut tidak baik untuk kita, kita memang tidaklah tahu, Allah saja yang
mengetahui. Namun meski begitu kita tetap harus mencoba berusaha mengejar
dulunya bukan.
Jika
diberi analogi, aku mengibaratkan bahwa orang yang mengejar mimpi adalah
seperti orang yang terkurung ditempat kegelapan dimana tak ada cahaya
sedikitpun dan dia disana mencari sebuah jalan keluar, dimana impian yang
terwujud aku ibaratkan jalan keluar yang ditemukan, sedangkan impian itu
sendiri adalah jalan yang dipilih orang tersebut (bisa kiri, kanan, depan,
belakang). Karena terjebak di ruang gelap tentu dia tidak tahu kan, dimana
jalan keluarnya. Tetapi dia punya keyakinan bahwa jalan keluarnya berada
didepannya, sehingga dia mulai melangkah maju. Ternyata perjalanan yang
dilakukannya begitu lama sehingga terkadang dia menghentikan langkahnya,
perasaan takut tentu muncul, bagaimana jika yang ada didepan ini bukanlah jalan
keluar padahal dia telah berjalan begitu jauh dari tempat semula. Meski takut, meski
tak dapat melihat apa yang didepan, dia pun tetap maju hingga akhirnya dia
ternyata menemukan jalan buntu. Perasaan sedih dan kecewa tentu ada, karena apa
yang dia yakini bahwa didepannya adalah jalan keluar ternyata salah, tapi wajar
kan karena dia memang tidaklah tahu. Namun setelah itu ia pun kembali berdiri
melanjutkan langkah kesisi yang lain hingga akhirnya menemukan jalan keluar.
Begitu bahagianya, hingga dia lupa jika dia pernah gagal menemukan jalan ini.
Hmm ya begitulah, meski tidak tahu bahwa jalan
depannya adalah jalan buntu, dia tetap melanjutkan langkah, karena jika dia
tidak kemana2 dia tidak akan pernah tahu kan jika didepannya adalah jalan buntu
dan dia akan terkurung terus di kegelapan tersebut. Dan akhirnya dia mendapati
jalan buntu, akhirnya dia tahu bahwa dia salah, kemudian dia baru memilih jalan
lain hingga menemukan jalan keluar itu. Kalo diberi contoh yang sederhana
misalnya kita begitu haus sehingga kita menginginkan air, ada sebuah sumur jauh
didepan kita, tentu kita yakin bahwa disitu ada air namun jalan menuju sumur
penuh dengan halangan, Bagaimana sikap kita?, tetap diam kehausan atau tetap
maju meski jalan begitu berat. Tentu kita akan maju kan, meski jalannya berat
tetapi pas sampai di sumur ternyata tidak ada air, apa berarti kita salah?
tidak, kita tidaklah salah karena kita memang tidaklah tahu, tetapi jika kita
tidak maju kita tidak akan pernah tahu apakah disumur ada air atau tidak kan.
So kesimpulannya jika kita memiliki mimpi, tujuan ataupun cita-cita, jangan
ragu, jangan khawatir, jangan takut gagal, jangan takut untuk mencoba, jika
kita salah kita tinggal membangun mimpi yang lain.
Jika setelah berusaha
keras ternyata mimpi kita tidak terwujud, itu adalah cara Allah memilihkan hal
lain yang lebih baik untuk kita, dan kita memang tidaklah tahu, hanya Allah
yang maha tahu.
Jika dalam mengejar
impian ternyata jalan kita salah, sangatlah wajar karena kita memang tidaklah
tahu, biarkanlah Yang maha tahu yang membenarkan jalan kita.
0 komentar:
Posting Komentar