Sahabat
adalah saudara tanpa ikatan darah, Kata yusman
Disini
aku akan sedikit bercerita tentang sahabat2ku yang tinggal bersamaku selama
kuliah di Statistika ITS Surabaya selama 4 tahun ini. Tahun pertama awalnya aku
ngekos dengan adin yang juga berasal dari daerah yang sama denganku yaitu
jember, aku tinggal bersama adin hanya kurang lebih 3 bulan karena dia
memutuskan untuk pindah. Yang bisa kupelajari selama hidup dengan adin bahwa
meski sama2 dari desa sepertiku tapi dia adalah sosok yang pemberani, karena
aku adalah orang yang pemalu sehingga sepatutnya aku bisa belajar darinya
tentang keberanian. Kemudian 3 bulan setelah ngekos bareng adin, kemudian ada temanku
sejurusan yang ingin ngekos bareng aku
yaitu mere, dia berasal dari Mojokerto. Sebagai seorang lelaki, mere memiliki
kelebihan dari lelaki yang lain yaitu dia sangatlah rajin, saking rajinnya
kadang membuatku takut karena aku bukan orang yang begitu rajin hehe. Setiap
tugas yang diberikan selalu dikerjakannya tepat waktu dan lebih cepat dari
deadline yang ada. Sehingga dari mere, aku belajar bagaimana bisa menjadi sosok
yang serajin itu hehe.
Tahun
kedua kuliah, kuputuskan untuk berpisah dengan mere, “tenang ya mer, jika jodoh
kita akan bertemu lagi” (wek, bikin mau muntah hehe). Aku memutuskan untuk
mengontrak di daerah gebang surabaya dengan teman2 alumni se SMA denganku yaitu
SMA Ambulu dan pada awalnya hanya ada anak 7 yaitu aku, mas jendra, mas lukman,
jaja, fiki, arif, dan rian, yang kemudian gilang juga ikut bergabung di
pertengahan. Mengontrak jelaslah sangat berbeda dengan ngekos karena tidak ada
bu kos yang mengatur dan selalu menarik uang bulanan hehe, serta kita lebih
dituntut untuk merawat seisi rumah dan halamannya dimana jika kita ngekos yang
kita rawat hanyalah kamar kita saja. Awal ngontrak, karena belum begitu
mengenal lebih dalam dan lebih akrab membuat suasana ngontrak kurang begitu
nyaman. Tetapi hal itu tidaklah lama, karena berasal dari daerah yang sama
sehingga cukup cepat membuat kami akrab sehingga terbentuklah suasana
kekeluargaan yang penuh canda tawa.
Sebagai
sosok yang lebih senior Mas jendra dan mas lukman ini ibarat dalam keluarga
adalah sosok ayah dan ibu di keluarga ini, mas jendra sebagai ayah, mas lukman
sebagai ibu hehe. Mas jendra merupakan mahasiswa jurusan T. Kelautan ITS 2010,
Sebagai sosok ayah tentunya mas jendra mengajarkanku bagaimana sosok pemimpin
(termasuk memimpin rumah tangga hehe), dimana kondisi kontrakan jika ditinggal
oleh mas jendra begitu tidak karuan, mas jendra adalah sebagai sosok pemersatu
ibu (mas lukman) dan anak2nya (aku, gilang, jaja, rian, fiki dan arif) hehe.
Sebagai sosok pemimpin yang patut dicontoh, mas jendra begitu tenang dalam menghadapi
segala permasalahan rumah tangga kami dan sering memberi solusi untuk
mengatasinya. Dengan mas jendra, aku sering sekali bermain Game yaitu PES
dimana kita layaknya seorang atlit PES dan rival bebuyutan hehe. Seperti mas
jendra, mas lukman juga merupakan mahasiswa T.Kelautan ITS 2010 dan dari dulu
memang bersahabat dengan mas jendra (hmm serasi banget kan bapak ibu kita ini
teman2 hehe). Mas lukman seringkali memberi nasihat kepadaku, seringkali
memberi saran dan mengingatkan akan kesalahanku (memang mirip banget dengan
sosok ibu ya hehe). Mas lukman suka sekali dengan anime, musik jepang dan
bahasa jepang, dan gara2 dia hingga saat ini aku jadi ketularan menyukai hal
tentang jepang (anime, bahasa, dll) hingga membuatku juga ingin belajar bahasa
jepang dan ingin sekali pergi ke jepang. Di kontrakan gebang ini, terdapat tiga
kamar dimana kamar pertama merupakan kamarku, jaja dan gilang, kamar kedua
merupakan kamar orangtua kami (mas jendra dan mas lukman hehe) dan kamar
terakhir merupakan kamar rian, fiki dan arif. Teman sekamarku yaitu jaja dan
gilang yang merupakan mahasiswa t.kelautan 2011 dan d3 t.elektro 2012, jaja
yaitu seorang yang sering memberi nasihat kepadaku jika aku salah, dan gilang
hampir sama dengan adin yaitu dia sangatlah pemberani, sebagai teman sekamar
aku tentunya dapat mencontoh sifat baik yang ada pada mereka. Di kamar terakhir
yaitu ada rian, fiki dan arif, rian yang merupakan mahasiswa K3 PPNS 2011
adalah sosok yang bersosial tinggi dimana dia aktif dalam kegiatan BEM sehingga
ia juga memiliki teman yang banyak, Arif adalah mahasiswa PENS 2012 meski dia
lebih muda dariku tapi sikapnya sering terlihat lebih dewasa (duh sebagai
senior harusnya malu), fiki merupakan mahasiswa siskal 2012 adalah orang yang
paling sering mintai tolong hehe. Setelah dua tahun kita lewati banyak cerita
bersama, pada tahun keempatku aku memutuskan untuk pindah dan mengontrak dengan
teman jurusanku yaitu statistika 2011 karena berbagai alasan, salah satunya
yaitu aku ingin bisa lebih fokus kuliah dan lulus tepat waktu (8 semester) karena selama ini kuliahku terbengkalai hehe.
Meski seringkali teman2 menyayangkan kepindahanku dan membujukku untuk tetap
tinggal aku hanya bisa mengatakan maaf.
Di
kontrakan baru yang berada di wilayah kejawan gebang surabaya aku tinggal
bersama teman jurusanku yaitu awalnya dengan mere (mer, akhirnya kita bisa
bersama lagi, jangan2 kita jod**), nanda, zul, su dan yang kemudian epa juga
memutuskan untuk bergabung, dan juga wildan meski dia tinggal bersama pakdenya
tapi dia seringkali ikut menginap di kontrakan ini. Epa merupakan teman yang
akademiknya paling baik diantara kami dan diberi kesempatan untuk lulus lebih
cepat dari yang lain dan Alhamdulillah sudah mendapat pekerjaan. Bersama epa, Wildan
juga lulus lebih cepat dari kami yang berada di kontrakan, ia merupakan teman
yang pantang menyerah meski berkali2 ditolak perusahaan, mencoba segala
pekerjaan yang ia bisa demi mencari nafkah, alhamdulillah akhirnya mendapat
kabar baik, dia sudah menerima pekerjaan dan bisa ditempatkan di Surabaya.
Nanda merupakan teman yang sangat dermawan dimana jika aku mengalami finansial
selalu meminta pertolongannya (hutangku lunas kabeh kan nda? Hehe). Zul
merupakan orang yang pendiam dan begitu sabar, aku tidak pernah melihat dia
marah (apa jangan2 zul kalo marah juga diam ya, zul kalo aku pernah membuatmu
marah maaf ya). Su adalah seorang yang sangat hemat dan dapat mengatur keuangan
dengan sangat baik sehingga kas kontrakan diserahkan pada dia. Pada semester ke
delapanku aku, nanda, mere, zul dan su tentunya mengambil tugas akhir. Sebagai sosok
yang paling rajin, mere selalu mengumpulkan paling dulu dibandingkan anak
kontrakan yang lain mulai dari proposal hinga hasil tugas akhir sehingga dapat
memicu diriku dan yang lain untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.
Banyak
sekali pelajaran yang bisa kupelajari dari segala sifat baik teman yang tinggal
bersamaku selama 4 tahun di Surabaya ini yaitu tentang kepemimpinan,
keberanian, kesabaran, kedermawanan, rajin, dll pokoknya banyak deh. Meski saat
ini kita ada yang sudah berpisah dan ada yang akan berpisah, “itsuka mata ao ne !!” (suatu saat mari
bertemu lagi). Dan aku sangat bersyukur orang yang pernah tinggal bersamaku
adalah teman2 yang baik. Sebenarnya sahabatku bukan teman yang tinggal
bersamaku tapi banyak sehingga mungkin akan kuceritakan dilain tulisan. Selama
kita hidup carilah teman sebanyak2nya dan janganlah memiliki musuh satu pun.
Karena
satu musuh itu terlalu banyak, seribu teman itu terlalu sedikit.
Oretachi
wa Yasashii Tomodachi ga inakereba, yasashii tomodachi ni nareba ii yo ne
Jika
kita tidak memiliki teman yang baik, maka jadilah teman yang baik itu
0 komentar:
Posting Komentar