Sudah puaskah dengan dirimu saat ini? Benarkah kau tidak
ingin berubah? Untuk mengembangkan potensi, menjadi lebih baik, dan menjadi
pribadi yang lebih berharga. Apa biasanya yang kita lakukan setiap harinya?
rasanya kok gitu2 aja ya, membuat hidup terasa hambar dan tak ada gairah.
Bagaimana dengan mimpi? Halah semakin dewasa bukannya kita semakin berusaha
untuk meraihnya malah kita semakin menyederhanakannya, karena kita begitu malas
mengejarnya, kita merasa hal itu sangat berat. Jika mungkin dulu waktu kita SD
kita bercita2 untuk menjadi Dokter, pilot, pemain bola dan lain2, pas SMP dan
SMA hingga Kuliah kita malah hanya ingin jadi pegawai kantoran seperti
kebanyakan orang pada umumnya. Kita malah ingin hidup biasa2 saja. Kemana
mimpi2 hebat yang kita buat pada waktu kita masih kecil? Entah kemana, itu
perlahan hilang semakin kita tahu bahwa hidup yang semakin lama semakin berat.
Hidup semakin lama memang semakin berat, namun kita juga semakin lama harus semakin
kuat.
Hidup seperti mengendarai sepeda. Agar tetap seimbang, Anda
harus terus bergerak. (Albert Einstein). Saya sangat sependapat dengan
pernyataan beliau bahwa hidup ini seperti mengendarai sepeda. Coba deh saat
kita mengendarai sepeda kita tidak mengayunkan sepeda kita, maka kita akan
jatuh. Begitu juga halnya hidup, jika kita tidak melangkah maju atau bahasa
kerennya tidak move on maka kita akan benar2 jatuh dalam kesengsaraan nantinya.
Orang biasa yang bisanya Cuma itu2 aja tidak akan dilirik orang lain, tidak
akan mendapat pekerjaan yang gajinya tinggi, gimana mau ngasih gaji tinggi bila
yang dia bisa cuma itu2 aja.
Mari belajar dari prinsip orang jepang yaitu Hansei kaizen.
Hansei atau ongoing and continous improvement yang berarti perkembangan terus
menerus dan berkelanjutan. Kaizen atau never ending correction yang berarti
perbaikan tiada henti. Hal ini menunjukkan bahwa orang jepang tidak mau hidup
tanpa ada perkembangan diri. Setiap waktu yang terlewati harus ada perubahan
untuk menjadi lebih baik dan tak lupa untuk selalu memperbaiki kesalahan2 yang
terjadi. Di Islam sendiri bukankah juga telah disebutkan bahwa orang yang
beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari kemarin, orang yang rugi
adalah orang yang hari ini sama saja dengan hari kemarin dan orang yang celaka
adalah orang yang hari ini malah lebih buruk dari hari kemarin. Kita mau pilih yang
mana? Tentunya harus untuk memilih menjadi orang yang beruntung kan. Bagaimana
orang jepang dapat menerapkan prinsip hansei kaizen tak lepas dari sikap dan
kebiasaan mereka. Mereka adalah orang yang pekerja keras, mereka gemar sekali
membaca, mereka disiplin, mereka inovatif dan lain2, yang hal ini sangatlah
patut dicontoh.
Dalam buku Ahmad Rifai Rifan yang berjudul TIME, kita
dituntut untuk bertumbuh setiap saat. Ketika banyak orang yang sudah puas
dengan apa yang mereka bisa, pemuda yang hebat selalu bertanya pada
dirinya,”Aku harus bisa apa lagi ya?”. Waktu yang terlewati harus ada perbaikan
dalam hidup. Setiap pergantian usia, pergantian detik demi detik harus ada
pertambahan ilmu, amal ibadah, iman, dan juga bekal kita menuju akhirat karena
dunia ini hanyalah tempat persinggahan, yang kekal adalah akhirat.
“Ilmu kita harus
semakin luas, karena waktu hidup kita semakin terbatas”
“Iman dan ibadah kita harus terus meningkat, karena ajal kita semakin mendekat”
“Bekal untuk akhirat harus kita banyakkan, karena kita tidak tahu akan mati kapan”
“Iman dan ibadah kita harus terus meningkat, karena ajal kita semakin mendekat”
“Bekal untuk akhirat harus kita banyakkan, karena kita tidak tahu akan mati kapan”
So… Lets Move On. Mari tingkatkan kualitas diri kita agar
kita menjadi orang yang lebih berharga.
0 komentar:
Posting Komentar