Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Jumat, 09 Oktober 2015

Lets Move On

Share
Sudah puaskah dengan dirimu saat ini? Benarkah kau tidak ingin berubah? Untuk mengembangkan potensi, menjadi lebih baik, dan menjadi pribadi yang lebih berharga. Apa biasanya yang kita lakukan setiap harinya? rasanya kok gitu2 aja ya, membuat hidup terasa hambar dan tak ada gairah. Bagaimana dengan mimpi? Halah semakin dewasa bukannya kita semakin berusaha untuk meraihnya malah kita semakin menyederhanakannya, karena kita begitu malas mengejarnya, kita merasa hal itu sangat berat. Jika mungkin dulu waktu kita SD kita bercita2 untuk menjadi Dokter, pilot, pemain bola dan lain2, pas SMP dan SMA hingga Kuliah kita malah hanya ingin jadi pegawai kantoran seperti kebanyakan orang pada umumnya. Kita malah ingin hidup biasa2 saja. Kemana mimpi2 hebat yang kita buat pada waktu kita masih kecil? Entah kemana, itu perlahan hilang semakin kita tahu bahwa hidup yang semakin lama semakin berat. Hidup semakin lama memang semakin berat, namun kita juga semakin lama harus semakin kuat.

Hidup seperti mengendarai sepeda. Agar tetap seimbang, Anda harus terus bergerak. (Albert Einstein). Saya sangat sependapat dengan pernyataan beliau bahwa hidup ini seperti mengendarai sepeda. Coba deh saat kita mengendarai sepeda kita tidak mengayunkan sepeda kita, maka kita akan jatuh. Begitu juga halnya hidup, jika kita tidak melangkah maju atau bahasa kerennya tidak move on maka kita akan benar2 jatuh dalam kesengsaraan nantinya. Orang biasa yang bisanya Cuma itu2 aja tidak akan dilirik orang lain, tidak akan mendapat pekerjaan yang gajinya tinggi, gimana mau ngasih gaji tinggi bila yang dia bisa cuma itu2 aja.

Mari belajar dari prinsip orang jepang yaitu Hansei kaizen. Hansei atau ongoing and continous improvement yang berarti perkembangan terus menerus dan berkelanjutan. Kaizen atau never ending correction yang berarti perbaikan tiada henti. Hal ini menunjukkan bahwa orang jepang tidak mau hidup tanpa ada perkembangan diri. Setiap waktu yang terlewati harus ada perubahan untuk menjadi lebih baik dan tak lupa untuk selalu memperbaiki kesalahan2 yang terjadi. Di Islam sendiri bukankah juga telah disebutkan bahwa orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari kemarin, orang yang rugi adalah orang yang hari ini sama saja dengan hari kemarin dan orang yang celaka adalah orang yang hari ini malah lebih buruk dari hari kemarin. Kita mau pilih yang mana? Tentunya harus untuk memilih menjadi orang yang beruntung kan. Bagaimana orang jepang dapat menerapkan prinsip hansei kaizen tak lepas dari sikap dan kebiasaan mereka. Mereka adalah orang yang pekerja keras, mereka gemar sekali membaca, mereka disiplin, mereka inovatif dan lain2, yang hal ini sangatlah patut dicontoh.

Dalam buku Ahmad Rifai Rifan yang berjudul TIME, kita dituntut untuk bertumbuh setiap saat. Ketika banyak orang yang sudah puas dengan apa yang mereka bisa, pemuda yang hebat selalu bertanya pada dirinya,”Aku harus bisa apa lagi ya?”. Waktu yang terlewati harus ada perbaikan dalam hidup. Setiap pergantian usia, pergantian detik demi detik harus ada pertambahan ilmu, amal ibadah, iman, dan juga bekal kita menuju akhirat karena dunia ini hanyalah tempat persinggahan, yang kekal adalah akhirat.

“Ilmu kita harus semakin luas, karena waktu hidup kita semakin terbatas”
“Iman dan ibadah kita harus terus meningkat, karena ajal kita semakin mendekat”
“Bekal untuk akhirat harus kita banyakkan, karena kita tidak tahu akan mati kapan”
So… Lets Move On. Mari tingkatkan kualitas diri kita agar kita menjadi orang yang lebih berharga.


0 komentar:

Posting Komentar