Sering
kita mengeluh atas apa yang diberikan Allah kepada kita. Kita begitu iri jika
melihat kehidupan orang lain. Tetapi tak sadarkah kita, bahwa juga banyak orang
yang menginginkan hidup seperti yang kita punya. Namun Kita masih saja mengeluh apa yang
sudah ada pada diri kita. Seringkali juga, kita bersedih jika kehilangan
sesuatu yang berharga dari kita. Kita juga sering bersedih atas apa yang Allah kehendaki
kepada kita. Kita seringkali merasa yang diberikan kita begitu sedikit. Kenapa
bisa begitu? Karena kita tidak pandai dalam bersyukur, karena kita tidak
mencintai yang sudah ada, yang sudah diberikan Allah kepada kita.
Mengikhlaskan sesuatu
Jika
kita kehilangan sesuatu, kita pasti akan bersedih. Namun kesedihan tersebut
janganlah berlarut2. Pasti ada maksud dari apa yang Allah ambil dari kita. Jika
kita kehilangan handphone, coba instropeksi, jangan2 gara2 handphone tersebut
membuat kita lalai kepada Allah sehingga Allah mengambilnya agar kita bisa
kembali dekat dengannya. Begitu halnya dengan kehilangan hal lain yang menurut
kita berharga, pasti Allah punya maksud. Jadi janganlah terlalu bersedih saat
kehilangan sesuatu, karena sesuatu tersebut sebenarnya juga bukan milik kita
kan, itu hanyalah titipan.
“Hakekatnya
kita memang tidak pernah memiliki apa2 didunia ini, semua hanya titipan bahkan
raga ini saja bukanlah milik kita.”
“Kenapa
kita begitu sedih dengan kehilangan sesuatu yang begitu sedikit, sementara
nikmat yang kita miliki begitu banyak.”
Jangan Sok tahu deh
(Karena kita memang tidaklah tahu)
Pasti
ada hal yang begitu kita inginkan di dunia ini. kita begitu menginginkan
sesuatu yang baik menurut kita namun sebenarnya hal itu belum tentu baik
menurut Allah. Kita seperti akan merasa begitu sedih jika apa yang kita ingini
tidak terwujud. Kita merasa hidup akan terasa hampa jika hal itu tidak
terwujud. Harusnya kita tidak boleh bersikap begitu, karena hakikatnya kita
memang tidaklah tahu apakah hal tersebut benar2 baik bagi kita, jadi jangan sok
tahu deh. Saat menginginkan sesuatu, selain berusaha tentu kita berdoa kepada
Tuhan agar hal tersebut dapat terwujud. Namun dalam doa kita, yang perlu
diingat adalah jangan memaksa Tuhan (karena Tuhan tahu apa yang terbaik bagi
kita, jadi jangan sok tahu). Sikap yang sebaiknya kita lakukan dalam doa yaitu
memasrahkannya. Seperti doa dalam Sholat istikhoroh yang benar2 menggambarkan
hamba yang pasrah akan keputusanNya.
“Jika
Tuhan mengetahui bahwa persoalan ini baik bagi hamba, dalam agama hamba, dan
dalam penghidupan hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berikanlah
perkara ini bagi hamba, kemudian berikanlah keberkahan bagi hamba didalamnya.
“Jika
Tuhan mengetahui bahwa persoalan ini tidak baik bagi hamba, bagi agama hamba,
dan dalam penghidupan hamba, dan tidak baik pula akibatnya bagi hamba, maka
berikanlah perkara ini bagi hamba, maka jauhkanlah hal ini daripada hamba, dan
jauhkanlah hamba daripadanya, dan berikanlah kebaikan di mana saja hamba
berada, kemudian jadikanlah hamba orang yang rela atas anugerahMu.
“Apa
yang akan terjadi di depan, kita memang tidaklah tahu namun kita harus tetap
melangkah. Kenapa Allah memberikan hal ini kepada kita pasti ada maksudnya,
jadi janganlah berburuk sangka dan jangan sok tahu deh, karena kita memang
tidaklah tahu”
Semua pasti ada
hikmah
Setiap
orang yang hidup pasti punya masalah, baik berat maupun ringan. Tapi tidak
tahukah disetiap masalah pasti ada pelajaran2 berharga didalamnya. Jadi jika
dirundung berbagai masalah, janganlah terlalu sedih, ingatlah juga selalu ada
Allah. Dari masalah tersebut pasti ada maksud Allah yang tersembunyi, yang jika
waktu kan menjawab, kita akan berkata “skenario Tuhan memanglah indah”.
“Kejadian
buruk tidak akan terasa buruk jika kita dapat mengambil hikmah dari kejadian
itu.”
Pandai Bersyukur
Menurutmu,
Apa yang akan membuatmu bahagia? Banyak orang yang menganggap bahwa dirinya
akan bahagia jika memiliki ini, itu, banyak sekali (kayak lagunya doraemon
hehe). Yang paling umum yaitu memiliki harta yang melimpah. Tetapi benarkah
jika kita tidak memilikinya kita tidak bahagia? Belum tentu. Tergantung kita
juga. Jika kita bisa mensyukuri yang ada, meski harta kita tidak melimpah,
meski serba adanya, kita pasti kan bahagia. Yang paling penting harta kita
berkah. Jadi janganlah mengeluh meski serba apa adanya, tetaplah bersyukur.
Barangsiapa
yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri yang banyak
(HR.Ahmad)
Dan
juga yang terpenting bukanlah kekayaan harta, tetapi kayanya hati kita.
Menurutku sebenarnya orang yang kaya hati itu jauh lebih kaya daripada orang
yang kaya hartanya saja. Kenapa? Karena orang yang kaya hartanya saja itu belum
tentu bahagia, bukankah sudah banyak hal tersebut terjadi di dunia nyata. Rumah
mewah tak memberi ketentraman, mobil megah tak memberi kenyamanan, justru
karena harta yang melimpah tersebut malah memberikan rasa yang tidak aman
karena takut kehilangan. Sedangkan orang yang kaya hatinya, dia dapat bahagia
meski serba apa adanya. Orang yang kaya hartanya tetapi tidak kaya hatinya
tidak akan rajin sedekah, sementara orang yang kaya hatinya pasti akan rajin
sedekah, dilihat hal tersebut saja sudah
terlihatkan mana yang lebih kaya.
“Jadilah
orang yang kaya hati, karena dengan begitu kebahagiaan akan mengikuti”
Jadi,
cintailah yang ada. Dengan mencintai yang sudah ada pada diri kita, membuat
kita senantiasa selalu bersyukur atas segala yang dikehendaki Allah. Dengan mencintai
yang sudah ada, membuat kita bahagia dalam kondisi apapun, baik lapang maupun
sempit. Dengan mencintai yang sudah ada membuat kita tidak merasa sedih atas
apa yang diberikanNya.
0 komentar:
Posting Komentar