Setiap
pertemuan pastilah ada perpisahan, itu selalu terjadi kepada kita dimana kita
selalu mendapat sahabat baru waktu masuk smp, sma, dan kuliah namun kita tidak
dapat selalu bersama dengan sahabat smp kita, sma kita, atau kuliah kita, karena
mimpi kita berbeda, kita terpaksa memilih jalan yang berbeda yang membuat kita
berpisah. Mungkin raga ini akan jarang atau bahkan tidak bertemu lagi namun aku
takkan mungkin melupakanmu, sahabat. Meski raga tak bertemu biarlah untaian doa
yang menyatukan kita, semoga kau sukses dengan impianmu, dan jika bertemu lagi,
mari kita bercerita tentang kisah kita begitu banyak tawa. Tertawa, menangis
(kapan ya menangis), suka, duka yang telah kita lewati biarlah selalu teringat
dalam diriku dan menjadikannya pelajaran hidup. Semua kisah bersamamu akan
kuceritakan kepada anakku (semoga segera memiliki anak, eh istri dulu hehe)
yang membuat anakku terkagum2 akan dirimu (tapi kisah yang mana ya).
Banyak
dari kita yang jika bertemu dengan sahabat lama kita takut sekali mendengar “kamu
berubah”. Tapi bagi diriku hal yang menakutkan malah jika mendengar “kamu tidak
berubah”. Di setiap reuni dengan sahabat-sahabatku waktu sekolah, aku sering
kali mendengar “wah pak bos ket bien tetep ae” (pak bos merupakan panggilanku
waktu sekolah), “pak bos dari dulu tetap sama” selalu terdengar kalimat seperti
itu disetiap tahun kita bertemu. Dalam hati aku merasa takut karena, waktu
bertahun-tahun itu kuhabiskan untuk apa saja, seolah waktu tersebut pergi
meninggalkanku. Hal tersebut membuatku merenungkan diri agar dapat berubah.
Setiap tahun harusnya selalu ada perubahan pada diri kita, tentunya berubah
menjadi lebih baik.
Berubah
180 derajat menjadi pribadi yang baik dalam waktu yang singkat memang tidak
mungkin, tetapi berubah menjadi lebih baik secara bertahap dengan istiqomah
dengan dimulai dari hal kecil hingga tanpa disadari kita sudah berubah 180
derajat tentu hal yang sangat mungkin terjadi. Dari pribadi yang suka berkata
kotor, melihat hal kotot, berfikiran kotor, mendengarkan hal yang tidak baik,
saat ini yang keluar dari mulut hanyalah perkataan yang baik, yang dilihat
hanyalah sesuatu yang boleh dilihat, yang didengar adalah suara yang baik-baik
dan tentunya selalu berfikiran positif, dimana berfikir positif disegala
kondisi dapat menenangkan jiwa dan dapat selalu bersyukur atas apa yang
terjadi.
Tentu
kita harus terus berubah, jika kita merasa saat ini sudah baik jadilah lebih
baik lagi karena dalam berubah menjadi lebih baik sesungguhnya tidak ada batas
dan parameter pengukurnya. Sehingga saat kita bertemu sahabat lama kita
kagetkan mereka dengan perubahan sikap baik yang ada pada diri(semoga bisa,
amin). Karena orang yang hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin adalah
orang yang merugi, orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin adalah
orang yang celaka, orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin merupakan
orang yang beruntung. Semoga kita termasuk orang yang beruntung, amin.
0 komentar:
Posting Komentar