Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Sabtu, 26 September 2015

Sahabat Biarlah aku Berubah

Share
Setiap pertemuan pastilah ada perpisahan, itu selalu terjadi kepada kita dimana kita selalu mendapat sahabat baru waktu masuk smp, sma, dan kuliah namun kita tidak dapat selalu bersama dengan sahabat smp kita, sma kita, atau kuliah kita, karena mimpi kita berbeda, kita terpaksa memilih jalan yang berbeda yang membuat kita berpisah. Mungkin raga ini akan jarang atau bahkan tidak bertemu lagi namun aku takkan mungkin melupakanmu, sahabat. Meski raga tak bertemu biarlah untaian doa yang menyatukan kita, semoga kau sukses dengan impianmu, dan jika bertemu lagi, mari kita bercerita tentang kisah kita begitu banyak tawa. Tertawa, menangis (kapan ya menangis), suka, duka yang telah kita lewati biarlah selalu teringat dalam diriku dan menjadikannya pelajaran hidup. Semua kisah bersamamu akan kuceritakan kepada anakku (semoga segera memiliki anak, eh istri dulu hehe) yang membuat anakku terkagum2 akan dirimu (tapi kisah yang mana ya).

Banyak dari kita yang jika bertemu dengan sahabat lama kita takut sekali mendengar “kamu berubah”. Tapi bagi diriku hal yang menakutkan malah jika mendengar “kamu tidak berubah”. Di setiap reuni dengan sahabat-sahabatku waktu sekolah, aku sering kali mendengar “wah pak bos ket bien tetep ae” (pak bos merupakan panggilanku waktu sekolah), “pak bos dari dulu tetap sama” selalu terdengar kalimat seperti itu disetiap tahun kita bertemu. Dalam hati aku merasa takut karena, waktu bertahun-tahun itu kuhabiskan untuk apa saja, seolah waktu tersebut pergi meninggalkanku. Hal tersebut membuatku merenungkan diri agar dapat berubah. Setiap tahun harusnya selalu ada perubahan pada diri kita, tentunya berubah menjadi lebih baik.

Berubah 180 derajat menjadi pribadi yang baik dalam waktu yang singkat memang tidak mungkin, tetapi berubah menjadi lebih baik secara bertahap dengan istiqomah dengan dimulai dari hal kecil hingga tanpa disadari kita sudah berubah 180 derajat tentu hal yang sangat mungkin terjadi. Dari pribadi yang suka berkata kotor, melihat hal kotot, berfikiran kotor, mendengarkan hal yang tidak baik, saat ini yang keluar dari mulut hanyalah perkataan yang baik, yang dilihat hanyalah sesuatu yang boleh dilihat, yang didengar adalah suara yang baik-baik dan tentunya selalu berfikiran positif, dimana berfikir positif disegala kondisi dapat menenangkan jiwa dan dapat selalu bersyukur atas apa yang terjadi.


Tentu kita harus terus berubah, jika kita merasa saat ini sudah baik jadilah lebih baik lagi karena dalam berubah menjadi lebih baik sesungguhnya tidak ada batas dan parameter pengukurnya. Sehingga saat kita bertemu sahabat lama kita kagetkan mereka dengan perubahan sikap baik yang ada pada diri(semoga bisa, amin). Karena orang yang hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang merugi, orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin adalah orang yang celaka, orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin merupakan orang yang beruntung. Semoga kita termasuk orang yang beruntung, amin.

0 komentar:

Posting Komentar