Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Sabtu, 26 September 2015

Yume Wo Tsuzukimashou (Mari melanjutkan mimpi)

Share
Dulu waktu sma yang ada di pikiran cuma main, bahkan belajar masih hanya waktu ujian (pas kuliah juga sih hehe). Jika ditanya akan kuliah dimana? Impianmu apa?, waktu itu aku hanya bisa menjawab “tidak tahu, aku belum memutuskan apapun”, yang ada dipikiranku hanyalah ingin menjalani kehidupan NORMAL. Hingga kelas 3 akan ujian nasional, aku belum tahu akan melanjutkan kuliah dimana, apakah di jember saja atau bagaimana. Untuk kelas 3 setiap minggu selalu datang alumni yang kuliah dari jakarta, Bandung, Bogor dan lain-lain. Hingga suatu ketika datanglah alumni yang kuliah di Surabaya yang menamakan mereka ARABAYA (singkatannya apa juga ga tahu hehe, arek ambulu surabaya kalo ga salah), dimana waktu itu ada mas jendra, mas lukman dan alumni yang lain yang mempromosikan kampusnya. Melihat mas lukman dan mas jendra yang menyampaikan tentang ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) cukup menarik bagiku, walaupun waktu itu sebenarnya aku tidak tahu tentang ITS sama sekali hehe, maklum karena dulu orang tua saya mengatakan kuliah di jember saja sudah bagus. Tetapi waktu itu aku ingin belajar mandiri sehingga aku ingin kuliah di luar jember.

Setelah memberikan penjelasan kepada orangtua, akhirnya orangtua merestui dan memperbolehkanku kuliah di ITS Surabaya. Tetapi waktu itu aku belum terfikir untuk mengambil jurusan apa, apa mengambil jurusan T. Kelautan saja ya karena sama dengan mas Jendra dan mas Lukman atau jurusan yang lain. Setelah mencari-cari info, akhirnya ketemu dengan jurusan yang menarik minatku yaitu Statistika karena pada dasarnya aku suka banget sama matematika (suka belum tentu menguasai dan ahli lo ya hehe, tetapi suka membuat kita setiap hari mau mempelajarinya).

Yume wa hito ni iwarete mezasu mono ja nai, jibun no ishite kanaerumono
mimpi bukanlah sesuatu yang terwujud hanya karena orang lain mengatakannya padamu, tetapi sesuatu yang diwujudkan karena kemauan sendiri
Orang tuaku sebelumnya hanya mengatakan padaku untuk kuliah di Jember, tetapi itu bukanlah mimpiku karena mimpi adalah sesuatu yang kita wujudkan karena kemauan diri sendiri. Karena aku bukan termasuk orang yang pintar sehingga untuk masuk ITS tentunya aku harus rajin belajar agar aku bisa lulus SNMPTN lewat jalur tulis, mengingat untuk jalur mandiri biaya kuliahnya bagi ekonomi keluargaku sangatlah mahal sehingga jalan satu-satunya jalan agar bisa kuliah di ITS yaitu harus lulus SNMPTN jalur tulis. Aku sangatlah fokus untuk mimpiku kali ini, Hampir setiap hari kuhabiskan waktuku untuk belajar dan berdoa agar aku bisa lulus kali ini, tahun ini juga. aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa kesempatanmu hanyalah SNMPTN ini, karena takut gagal sehingga aku bisa sangat fokus mengejarnya.

Selain belajar sendiri, usaha yang kulakukan agar bisa lulus yaitu aku les di salah satu lembaga bimbingan belajar yang ada di Jember kota. Anggap saja rumahku di Jember desa (memang rumahku di desa sih hehe) sehingga untuk mengikuti les membutuhkan waktu 30 menit untuk perjalanan ke tempat bimbel. Waktu itu aku tidak sendiri, ada temanku Ilham dan Angga yang ikut les di lembaga Bimbingan Belajar yang sama. karena orang tua belum tega untuk membiarkanku pergi ke tempat les yang jauh sendiri karena belum punya SIM (sekarang juga masih belum punya, ei sampek kapan ga punya SIM, hmm malu sama anak SMA) sehingga aku berangkat les selalu bareng Ilham yang waktu itu juga belum punya SIM sebenarnya hehe. Perjuangan kami dalam menuntut ilmu tidaklah mudah, tidak hanya karena perjalanan jauh yang menuntut kami untuk berangkat sangat pagi, tetapi karena perjalanan jauh juga membuat badan ini setelah les begitu capek sehingga waktu yang dibutuhkan untuk belajar di rumah sendiri hanyalah malam hari dan pagi hari setelah subuh. Dan juga ada pengalaman yang cukup menjengkelkan dengan pak polisi, yaitu aku dan ilham harus ke pengadilan hingga tiga kali selama les di bimbel tersebut karena ditilang pak polisi dengan pelanggaran tidak punya SIM. Setelah satu bulan, les hampir selesai, waktu ujian SNMPTN tinggal menghitung hari, begitu mengagetkan ayahku kembali kepada Allah SWT. Hal tersebut begitu membuat shock diriku, karena setiap hari ayahku masih mengajar di sekolah, dan setiap hari aku juga sering berbincang terkait mimpiku untuk kuliah di ITS ini.
Ano toki, Watashi no tomaranai namida ga Afureta n da
(waktu itu, air mataku yang tidak bisa berhenti begitu meluap)

Aku begitu sedih, kenapa tuhan mengambilnya secepat ini disaat aku belum bisa memberikan apapun dan membanggakan beliau. Untuk itu bagi kalian yang masih memiliki orang tua lengkap, bersyukurlah dan segera bahagiakan mereka karena kita tidak tahu kapan Allah akan mengambilnya. Setelah hari meninggalnya ayah, SNMPTN tentu semakin dekat. Meskipun hati ini masih sangat bersedih dan berduka namun aku tidak bisa mengabaikan SNMPTN ini begitu saja, karena jika menyerah hal tersebut akan menambah kesedihan ibuku yang telah ditinggal oleh ayah. Karena Ibu, teman-teman dan sanak saudara yang memberikanku dukungan sehingga aku bisa langsung bangkit dan fokus.

Natsu ni futa yuki no you na, sore wa hakanai kiseki nan da
bagaikan salju yang turun dimusim panas, dimana hal itu hanyalah keajaiban (eh di Indonesia kan ga ada salju, gpp namanya juga perumpamaan)

Akhirnya SNMPTN tiba, aku mengikuti ujian di Universitas Jember, dengan segala kemampuanku aku menyelesaikan soal dengan penuh optimis. Pengumuman kelulusan SNMPTN satu bulan setelah tes, dan akhirnya aku diumumkan bisa melanjutkan kuliah di Statistika ITS. Tentu hal ini membuatku bahagia, dan sangat bersyukur karena mimpiku dapat terwujud. Dari terwujudnya mimpi ini yang terjadi 4 tahun yang lalu (2011) aku begitu banyak belajar tentang arti pantang menyerah dan tidak mudah putus asa, bersabar, ikhlas dan lainnya.

Kembali ke masa kini (2015), dimana aku akhirnya telah menyelesaikan kuliahku di ITS dan akan di wisuda september bulan depan. Aku banyak berinstropeksi diri dimana selama kuliah ini aku lupa pada diriku yang dulu dapat begitu fokus pada impian dan mewujudkannya, aku lupa bahwa dulu aku tidak mudah putus asa dan pantang menyerah, aku lupa bahwa dulu aku begitu sabar dan ikhlas atas apa kehendak tuhan. Sehingga dalam menulis kisah ini, aku seperti belajar pada diriku yang dulu, karena apa yang terjadi di masa lalu terkadang bisa kita jadikan pelajaran yang amat berharga pada diri kita saat ini. Saat ini aku mulai lagi membangun mimpi-mimpiku, dan akan berusaha semaksimal mungkin mewujudkannya karena tentunya dalam hidup kita harus memiliki mimpi agar hidup kita memiliki tujuan, gairah dan semangat. Bila kita belum punya mimpi segera renungkan dan fikirkanlah hal tersebut.

Mirai no koto wa dare ni mo wakaranai, dakara mugen no kanosei ga aru n da!!
Yume ga kanaeru tame ni, Oratachi no dekiru no wa tada ganbaranakareba naranai dake da
Ja yume wo tsuzukimasho
Tidak ada yang tahu tentang masa depan, oleh karenanya berbagai kemungkinan bisa terjadi
Agar mimpi bisa kita terwujud yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha semaksimal mungkin

Mari lanjutkan mimpi !!

0 komentar:

Posting Komentar