Si kaya tidak pernah
merasakan kebahagiaan karena terus-terusan haus akan harta. Si miskin
tidak pernah merasakan kebahagiaan karena terus-terusan dilanda
kekhawatiran akan rasa lapar. Seorang yang sedang sakit tidak pernah
merasakan kebahagiaan karena menderita akan penyakitnya. Seorang yang
dilanda masalah hidup yang berat tidak pernah merasakan kebahagiaan
karena terus tertekan akan masalahnya. Mereka tidak bisa bahagia
karena selain menghilangkan kesabaran pada dirinya, mereka juga
menghilangkan rasa syukur. Padahal bersyukur adalah cara untuk
memperoleh kebahagiaan dalam kondisi apapun.
Sering
kita mengeluh atas apa yang diberikan Alloh kepada kita, apa kehendak
Alloh kepada kita. Kita begitu iri jika melihat kehidupan orang lain.
Tetapi tak sadarkah kita bahwa banyak orang yang juga menginginkan
hidup seperti yang kita punya. Namun kita masih saja mengeluh dengan
apa yang sudah ada pada diri kita. Kenapa bisa begitu? Karena kita
tidak pandai dalam bersyukur, karena kita tidak mencintai yang sudah
ada, yang sudah diberikan Alloh kepada kita. Apa yang terdapat pada
orang lain seringkali terlihat indah oleh mata kita sehingga
melupakan hal indah yang sudah kita miliki.
Jika
kita kehilangan sesuatu, kita pasti akan bersedih. Namun kesedihan
tersebut janganlah berlarut-larut. Pasti ada maksud dari apa yang
Alloh ambil dari kita. Jika kita kehilangan handphone misalnya, coba
instropeksi, jangan-jangan gara-gara handphone tersebut membuat kita
lalai kepada Alloh sehingga Alloh mengambilnya agar kita kembali
dekat denganNya. Begitu halnya dengan kehilangan hal lain yang
menurut kita berharga, pasti Alloh punya maksud. Jadi janganlah
terlalu bersedih saat kehilangan sesuatu, karena sesuatu tersebut
sebenarnya juga bukan milik kita kan, itu hanyalah titipan.
Hakekatnya kita memang tidak pernah memiliki apa-apa didunia ini,
semua hanya titipan bahkan raga ini saja bukanlah milik kita. Kenapa
kita begitu sedih dengan kehilangan sesuatu yang begitu sedikit,
sementara nikmat yang diberikan sangatlah banyak.
Saat
kita diberikan uang seratus ribu, dalam diri kita masih menginginkan
uang satu juta. Saat kita menginginkan uang satu juta, dalam diri
kita masih menginginkan satu miliar. Dan begitu seterusnya hingga
bumi dan seisinya diberikan kepada kita, dalam diri kita masih
menginginkan lebih dari itu. Hal itu terjadi karena kita tidak pernah
bersyukur dengan apa yang ada. Cintailah yang ada, terimalah apa yang
telah diberikan. Dengan mencintai yang sudah ada pada diri kita
membuat kita senantiasa selalu bersyukur atas segala yang dikehendaki
Alloh. Dengan mencintai yang sudah ada, membuat kita bahagia dalam
kondisi apapun, baik lapang maupun sempit. Dengan mencintai yang
sudah ada membuat kita tidak merasa sedih atas apa yang diberikanNya.
Kebahagiaan bukanlah tentang bagaimana mendapatkan sesuatu tetapi
tentang bagaimana menerima segala yang telah diberikan.
Bagi orang yang pandai
bersyukur, hal-hal yang tampak tak indah bagi orang lain masih nampak
indah baginya. Yang menurut orang lain tak adil, masih adil baginya.
Yang menurut orang lain menyakitkan, tidak terasa menyakitkan
baginya.
Kepada orang yang
memberikan hadiah kepada kita saja kita akan berterimakasih dan
terkadang kita juga ingin membalas kebaikan itu kepadanya. Lalu
bagaimana dengan Zat yang memberi kita segalanya, yang memberi kita
hidup, kenapa kita malah sering mengeluh. Padahal nikmat yang
diberikan takkan pernah bisa kita hitung banyaknya.
Bagaimana seseorang tidak
bisa bersyukur saat diberi rezeki yang sedikit, sementara ditempat
lain ada orang yang tidak tahu dia akan makan apa hari ini. Bagaimana
seseorang tidak bisa bersyukur karena menderita sakit yang tak
kunjung sembuh, sementara ditempat lain ada orang yang menderita
penyakit hingga divonis tak tertolong lagi. Bagaimana seseorang tidak
bisa bersyukur karena tidak terwujud impian tingginya, sementara
ditempat lain ada orang yang bermimpi saja tak berani. Bagaimana
seseorang tidak bersyukur karena perkerjaan yang penuh tekanan
sementara ditempat lain banyak pengangguran yang tak kunjung mendapat
pekerjaan. Dan bagaimana orang tidak bisa bersyukur atas segala yang
terjadi sementara hal itu adalah ketentuan terbaik bagi kita dariNya.
Maka dari itu
bersyukurlah kapan saja, mendapat kabar suka maupun duka, diwaktu
kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, saat hasrat tercapai maupun
tak tercapai.
Bersyukurlah saat hasrat tengah tercapai. Tak tercapai pun harus bersyukur karena bisa jadi ini adalah cara Alloh mencegahmu dari hal yang buruk. Dan bersyukurlah akan kekayaan yang dimiliki. Tak kaya pun harus bersyukur karena masih diberi kesehatan. Tak sehat pun harus bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup, dimana kesempatan ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk mencari bekal akhirat sebanyak-banyaknya. Jangan sampai kau telah menderita hidup di dunia kemudian kau akan menderita di akhirat karena tidak pernah bersyukur.
Bersyukurlah saat hasrat tengah tercapai. Tak tercapai pun harus bersyukur karena bisa jadi ini adalah cara Alloh mencegahmu dari hal yang buruk. Dan bersyukurlah akan kekayaan yang dimiliki. Tak kaya pun harus bersyukur karena masih diberi kesehatan. Tak sehat pun harus bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup, dimana kesempatan ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk mencari bekal akhirat sebanyak-banyaknya. Jangan sampai kau telah menderita hidup di dunia kemudian kau akan menderita di akhirat karena tidak pernah bersyukur.