Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Minggu, 14 Februari 2016

Syukur-Syukur

Si kaya tidak pernah merasakan kebahagiaan karena terus-terusan haus akan harta. Si miskin tidak pernah merasakan kebahagiaan karena terus-terusan dilanda kekhawatiran akan rasa lapar. Seorang yang sedang sakit tidak pernah merasakan kebahagiaan karena menderita akan penyakitnya. Seorang yang dilanda masalah hidup yang berat tidak pernah merasakan kebahagiaan karena terus tertekan akan masalahnya. Mereka tidak bisa bahagia karena selain menghilangkan kesabaran pada dirinya, mereka juga menghilangkan rasa syukur. Padahal bersyukur adalah cara untuk memperoleh kebahagiaan dalam kondisi apapun.

Sering kita mengeluh atas apa yang diberikan Alloh kepada kita, apa kehendak Alloh kepada kita. Kita begitu iri jika melihat kehidupan orang lain. Tetapi tak sadarkah kita bahwa banyak orang yang juga menginginkan hidup seperti yang kita punya. Namun kita masih saja mengeluh dengan apa yang sudah ada pada diri kita. Kenapa bisa begitu? Karena kita tidak pandai dalam bersyukur, karena kita tidak mencintai yang sudah ada, yang sudah diberikan Alloh kepada kita. Apa yang terdapat pada orang lain seringkali terlihat indah oleh mata kita sehingga melupakan hal indah yang sudah kita miliki.

Jika kita kehilangan sesuatu, kita pasti akan bersedih. Namun kesedihan tersebut janganlah berlarut-larut. Pasti ada maksud dari apa yang Alloh ambil dari kita. Jika kita kehilangan handphone misalnya, coba instropeksi, jangan-jangan gara-gara handphone tersebut membuat kita lalai kepada Alloh sehingga Alloh mengambilnya agar kita kembali dekat denganNya. Begitu halnya dengan kehilangan hal lain yang menurut kita berharga, pasti Alloh punya maksud. Jadi janganlah terlalu bersedih saat kehilangan sesuatu, karena sesuatu tersebut sebenarnya juga bukan milik kita kan, itu hanyalah titipan. Hakekatnya kita memang tidak pernah memiliki apa-apa didunia ini, semua hanya titipan bahkan raga ini saja bukanlah milik kita. Kenapa kita begitu sedih dengan kehilangan sesuatu yang begitu sedikit, sementara nikmat yang diberikan sangatlah banyak.

Saat kita diberikan uang seratus ribu, dalam diri kita masih menginginkan uang satu juta. Saat kita menginginkan uang satu juta, dalam diri kita masih menginginkan satu miliar. Dan begitu seterusnya hingga bumi dan seisinya diberikan kepada kita, dalam diri kita masih menginginkan lebih dari itu. Hal itu terjadi karena kita tidak pernah bersyukur dengan apa yang ada. Cintailah yang ada, terimalah apa yang telah diberikan. Dengan mencintai yang sudah ada pada diri kita membuat kita senantiasa selalu bersyukur atas segala yang dikehendaki Alloh. Dengan mencintai yang sudah ada, membuat kita bahagia dalam kondisi apapun, baik lapang maupun sempit. Dengan mencintai yang sudah ada membuat kita tidak merasa sedih atas apa yang diberikanNya. Kebahagiaan bukanlah tentang bagaimana mendapatkan sesuatu tetapi tentang bagaimana menerima segala yang telah diberikan.

Bagi orang yang pandai bersyukur, hal-hal yang tampak tak indah bagi orang lain masih nampak indah baginya. Yang menurut orang lain tak adil, masih adil baginya. Yang menurut orang lain menyakitkan, tidak terasa menyakitkan baginya.

Kepada orang yang memberikan hadiah kepada kita saja kita akan berterimakasih dan terkadang kita juga ingin membalas kebaikan itu kepadanya. Lalu bagaimana dengan Zat yang memberi kita segalanya, yang memberi kita hidup, kenapa kita malah sering mengeluh. Padahal nikmat yang diberikan takkan pernah bisa kita hitung banyaknya.

Bagaimana seseorang tidak bisa bersyukur saat diberi rezeki yang sedikit, sementara ditempat lain ada orang yang tidak tahu dia akan makan apa hari ini. Bagaimana seseorang tidak bisa bersyukur karena menderita sakit yang tak kunjung sembuh, sementara ditempat lain ada orang yang menderita penyakit hingga divonis tak tertolong lagi. Bagaimana seseorang tidak bisa bersyukur karena tidak terwujud impian tingginya, sementara ditempat lain ada orang yang bermimpi saja tak berani. Bagaimana seseorang tidak bersyukur karena perkerjaan yang penuh tekanan sementara ditempat lain banyak pengangguran yang tak kunjung mendapat pekerjaan. Dan bagaimana orang tidak bisa bersyukur atas segala yang terjadi sementara hal itu adalah ketentuan terbaik bagi kita dariNya.


Maka dari itu bersyukurlah kapan saja, mendapat kabar suka maupun duka, diwaktu kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, saat hasrat tercapai maupun tak tercapai.

Bersyukurlah saat hasrat tengah tercapai. Tak tercapai pun harus bersyukur karena bisa jadi ini adalah cara Alloh mencegahmu dari hal yang buruk. Dan bersyukurlah akan kekayaan yang dimiliki. Tak kaya pun harus bersyukur karena masih diberi kesehatan. Tak sehat pun harus bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup, dimana kesempatan ini harus digunakan sebaik-baiknya untuk mencari bekal akhirat sebanyak-banyaknya. Jangan sampai kau telah menderita hidup di dunia kemudian kau akan menderita di akhirat karena tidak pernah bersyukur.

Minggu, 11 Oktober 2015

Izrail Jangan jemput aku dulu

Waktu yang terlewati tak akan pernah kembali. Kesempatan yang diberikan tak akan terjadi lagi. Hidup yang telah kita jalani tak bisa diputar lagi. Semua kesalahan yang terjadi di masa lalu tak bisa kita ubah. Penyesalan? Ya, mungkin begitu banyak dari kita yang menyesal akan apa yang telah terjadi di hidup kita, akan waktu yang telah terlewati tanpa ada manfaat yang dapat kita berikan, kesempatan yang kita sia-siakan, dan begitu banyak kesalahan dan dosa yang tak bisa kita lupakan. Namun bersyukurlah karena hari ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa bernafas dan menjalani hidup. Mungkin kita memiliki masa lalu yang begitu buruk namun bukan berarti saat ini kita harus terpuruk. Masa lalu kita penuh dengan dosa dan kesalahan yang kita fikir begitu menakutkan namun bukan mengindikasikan saat ini kita tidak boleh melakukan kebaikan. Seburuk-buruknya masa lalu kita tidak akan pernah bisa kita ubah karena hal itu sudah terjadi. Tapi yakinlah meski begitu masa depan kita belum tentu buruk. Janganlah menyerah untuk menjadi orang baik. Jangan terlalu dalam jatuh di lubang kegelapan. Janganlah terus-terusan menjauhi Tuhan. Karena pintu Tobat dariNya masih terbuka sangat lebar.

Alasan karena kita masih muda terkadang melalaikan kita untuk tidak segera berbuat kebaikan dan segera bertobat. Kita berfikir “ah masih muda, nikmatin aja hidup ini, nanti kalo udah tua baru tobat”. Janganlah sombong karena kematian tidak ada orang yang tahu. kita memang begitu sombong karena kita masih muda sehingga waktu yang ada kita gunakan hanya bermain dan melakukan hal yang tidak bermanfaat. Apakah benar kita akan diberi umur yang panjang? Bagaimana jika kita masih muda lalu malaikat Izrail datang menjemput saat keadaan kita masih berlumur dosa? Padahal belum tentu umur yang kita miliki masih lama, bisa saja kita hanya memiliki waktu yang sebentar. Satu hal yang pasti yaitu Setiap detik yang kita lewati merupakan hitungan mundur nyawa kita akan diambil sang pemilik hidup. Karena itu sesegera mungkin memanfaatkan masa muda untuk berkontribusi serta menyiapkan bekal untuk kematian merupakan tindakan yang cerdas. Orang yang cerdas yaitu orang yang senantiasa mengingat kematian. Selalu mengingat kematian merupakan hal yang sangat penting karena hal tersebut dapat membuat kita menjauhi apa yang dilarang kepada kita dan membuat kita memanfaatkan waktu sebijak mungkin. Dari masa muda mari kita isi dengan hal-hal yang bermanfaat, yang dapat membuat kita menjadi lebih baik. Ya karena jika malaikat Izrail sudah menjemput, kita tidak akan bisa mengatakan “beri aku kesempatan lagi”.

Banyak orang yang telah mati ingin dihidupkan kembali untuk kembali ke jalan yang benar, namun hal itu sudah terlambat. Tidak akan ada ampunan jika kita sudah di alam kubur. Tiada pertolongan dan kita akan hidup sendirian. Bukankah hal itu begitu menakutkan. Namun mumpung kita masih diberi kesempatan hidup maka gunakanlah sebaik mungkin, segera bertobatlah akan dosa-dosa yang kita lakukan. Tak ada kata terlambat dalam bertobat selagi nyawa masih berada di raga kita. Jangan sampai Izrail menjemputmu dalam keadaanmu yang masih buruk. Maka janganlah lagi berbuat buruk walau hanya sebentar karena malaikat Izrail bisa menjemputmu dalam keadaan apapun tanpa permisi. Semoga hidup kita diberikan akhir yang baik, akhir yang Khusnul Khotimah, amin.

Hidup di dunia ini begitu singkat, maka gunakanlah dengan cermat, untuk memberikan sebanyak-banyaknya manfaat, agar menyelamatkan kita saat di Akhirat
Kita hidup hanya diberikan satu kesempatan, maka jangan pernah sia-siakan, tebarlah sebanyak-banyaknya kebaikan, agar kita tidak menyesal dihari kemudian
Ingatlah bahwa dunia itu tempat yang fana, jangan sampai kau terlena, berikanlah arti walau hanya dengan goresan pena (menulis), agar nantinya kau tidak merana


Next Level

Setiap hari kita berusaha untuk menjadi lebih baik. Iman kita terus kita tingkatkan, dengan melaksanakan yang wajib dan memperbanyak yang sunnah, dengan terus belajar untuk memperluas ilmu kita. Tetapi mengapa ya saat kita berusaha untuk terus meningkatkan iman dan terus mendekati Allah, Justru Allah memberikan kita berbagai masalah yang lebih rumit dari sebelumnya. Kita melihat orang sekitar kita yang ibadahnya biasa-biasa saja masalah yang dihadapinya malah ringan. Jika engkau di kondisi seperti itu, Justru mungkin saja itu bentuk cinta Allah kepadamu. Mengapa? Karena Allah tahu dirimu sudah semakin kuat. Jika kau hanya diberikan masalah yang sepele saja maka hal itu sangatlah gampang kau atasi. Sehingga Allah memberikanmu masalah yang lebih rumit lagi agar kau menjadi pribadi yang lebih kuat lagi, agar imanmu semakin meningkat lagi, agar kau mau lebih mendekat lagi. Jadi jika ada masalah yang rumit, jangan malah menurunkan iman, jangan malah menjauh dariNya. Allah tentu memberikan masalah sesuai dengan kemampuan hambanya. Maka semakin berat masalahmu berarti bisa jadi Allah tahu jika kau juga bisa menjadi lebih kuat.

Kaitannya dengan peningkatan iman yang kita miliki kenapa kok membuat masalah yang kita hadapi juga semakin berat, saya menganalogikannya hal itu seperti bermain Game RPG. Tahu kan game RPG? Didalam game RPG kita akan memainkan karakter yang saat pertama kali kita main memiliki level 1. Saat levelnya 1 tentu karakter yang kita mainkan ini memiliki kemampuan sangat rendah. Monster-monster dan musuh-musuh yang dihadapi relatif mudah. Dan setiap kita berhasil mengalahkan musuh, karakter yang kita mainkan juga akan mendapatkan nilai experience yang membuatnya dapat menaikkan level. Semakin tinggi level membuat semakin tinggi juga kemampuan karakter yang kita mainkan ini, dan kekuatannya pun juga meningkat. Semakin tinggi level juga membuatnya dapat menjelajahi area-area yang sebelumnya tidak mungkin dijelajahi karena terdapat musuh-musuh yang begitu kuat. Namun hal itu tidaklah masalah karena karakter yang kita mainkan juga semakin kuat. Nah begitu halnya dengan iman teman-teman, jika iman kita semakin meningkat tentu tidak akan masalah jika kita juga memiliki masalah yang lebih berat karena Allah tahu kita juga menjadi pribadi yang lebih kuat. Tidak mungkin kan saat kita main game RPG dan levelnya sudah sangat tinggi, kita hanya mau melawan musuh-musuh yang lemah sama seperti saat levelnya masih 1, karena pasti hal itu akan terlalu mudah sehingga tidak akan seru.


Jadi jangan takut karena masalah yang semakin rumit. Semakin rumit masalah kita berarti kualitas(iman) kita juga harus semakin meningkat. Dan jika masalah tersebut dapat kita selesaikan bisa jadi kita menuju level yang lebih tinggi. So… Are you ready to the next level?

Berhentilah Waktu

Waktu akan terasa begitu cepat Jika kita hanya diam dan tidak melakukan sesuatu. Sangat menakutkan jika orang lain mengatakan pada kita jika kita tidak berubah, yang mungkin sering kita jumpai saat bertemu teman lama. misal satu tahun tidak bertemu, dan teman kita mengatakan hal itu, berarti satu tahun yang telah kita pergi kemana??, sungguh menakutkan, seharusnya semakin waktu berlalu kita juga harus berubah menjadi lebih baik lagi, lebih baik lagi, lebih baik lagi.
Waktu tidak pernah menunggu kita, waktu terus bergerak dan berjalan maju, tak pernah berhenti ataupun
mundur untuk kembali. Waktu yang telah digunakan untuk hal yang tidak berguna hanya akan tersisa penyesalan. Karena waktu sangat mahal harganya, tidak dapat diganti dengan harta sebanyak apapun.

Rasanya seperti dihukum, jika melihat diriku saat ini yang susah mencari waktu. Aku sudah menemukan apa yang ingin ku raih, tetapi waktu mempersulitku. Hukumankah? Karena aku dulu banyak menyiakanmu, karena aku dulu menggunakan waktu dengan aktifitas yang kurang bermanfaat.

setiap orang hidup memiliki waktu sendiri2 dimana waktu tersebut akan menuju angka nol (kematian). Saat ada yang ulang tahun, kebanyakan orang menganggap hal tersebut tentang pertambahan usia saja. Namun sadarkah bahwa hal tersebut merupakan jumlah waktu kita yang berkurang, semakin dekat menuju angka nol. Momen tersebut lebih baik digunakan untuk muhasabah diri daripada pesta yang tidak jelas.
Hal yang sangat menakutkan yaitu waktu yang kita miliki terbatas, yang tidak kita sadari bahwa semakin lama akan semakin mendekati angka nol (kematian). Sangat menakutkan karena waktu berjalan begitu cepat.

Jika waktu adalah mahluk, rasanya aku ingin memeluknya dan mengatakan “maaf aku menyia2kanmu selama ini, Tolong berhentilah, Tolong jangan tinggalkan aku”.
Berhentilah Waktu
Karena aku belum bisa meninggalkan dunia ini tanpa meninggalkan sesuatu yang bermanfaat, Hal yang ingin kulakukan masih banyak, hal yang ingin kuraih masih sangatlah banyak
Berhentilah Waktu
Dosaku masih menggunung, aku masih sangat membutuhkanmu untuk terus mengurangi dosaku.
Berhentilah Waktu
Aku masih belum siap jika waktuku habis, bekalku menghadapNya belumlah cukup untuk menyelamatkanku, Aku benar2 takut.

Berhentilah Waktu….. Berhentilah, jangan tinggalkan aku yang masih penuh rasa dosa, yang masih belum bisa memberikan apa2, yang masih belum memiliki bekal yang cukup untuk menghadapNya.


Jumat, 09 Oktober 2015

Tuhan itu Maha Adilkah?

Saat kita diberi berbagai masalah, ujian, cobaan, kita sering mengeluh terhadap Tuhan. Ya Allah kenapa Engkau memberikan hal ini padaku? Sampai2 kita menyalahkan Tuhan dan menganggap Tuhan itu tidak adil. Mungkin kita sering bertanya juga, jika Tuhan itu Maha Adil mengapa Tuhan memberiku masalah ini, dimana keadilanMu? Padahal Tuhan itu Maha Adil, ga perlu ditanya lagi deh. Kenapa kita tidak bisa melihat keadilan Tuhan? itu karena lemahnya iman kita.

Nabi Musa AS pernah meminta Allah untuk menunjukkan keadilannya, dan Allah menjawab “jika engkau kutunjukkan keadilanku, sungguh kau tidak akan mampu”. Namun Nabi Musa bersikeras, sehingga Allah pun menunjukkan keadilannya (ceritanya cari sendiri ya). Setelah ditunjukkan keadilan oleh Allah, nabi Musa malah tambah bingung karena kejadian yang dilihatnya malah terlihat sangat tidak adil. Nabi Musa tidak dapat melihat keadilan itu karena Nabi Musa tidak dapat melihat sesuatu yang gaib. Diberitahukanlah sesuatu yang gaib itu, dan Nabi Musa pun terenyuh bahwa Tuhan memang Maha Adil.

Nabi Musa saja yang imannya jauh diatas kita tidaklah mampu melihat keadilan Tuhan, apalagi kita hamba yang penuh dosa. Kita hanya perlu meyakini bahwa Tuhan itu memang Maha Adil. Jika tidak mampu melihat keadilanNya saat ini, yakinlah di Akhirat nanti semua akan terkuak.

Tuhan tidak pernah lupa pada kita, tetapi kitalah yang sering melupakanNya
Tuhan tidak pernah telat memberi kita rezeki, tetapi kitalah yang sering telat menghadapNya.
Tuhan sebenarnya tidak butuh dengan kita, kitalah yang sangat membutuhkan Tuhan.
Tuhan itu Maha Adil, tetapi malah kita yang sering tidak adil kepadaNya


Kita beribadah hanya untuk menggugur kewajiban. kita menghadap Tuhan hanya saat sedang butuh. kita mendekat Tuhan hanya saat menginginkan sesuatu. kita minta pertolongan hanya saat kita sedih, hanya saat kita memiliki masalah. Kita memang benar2 tidak adil terhadap Tuhan, sementara Tuhan sangatlah adil kepada kita. Tuhan Ampuni kami, yang sangat tidak adil terhadapMu, yang sering melupakanmu, yang selalu beralasan dan menunda2 ketika Engkau menyuruh kami menghadapMu.

Lets Move On

Sudah puaskah dengan dirimu saat ini? Benarkah kau tidak ingin berubah? Untuk mengembangkan potensi, menjadi lebih baik, dan menjadi pribadi yang lebih berharga. Apa biasanya yang kita lakukan setiap harinya? rasanya kok gitu2 aja ya, membuat hidup terasa hambar dan tak ada gairah. Bagaimana dengan mimpi? Halah semakin dewasa bukannya kita semakin berusaha untuk meraihnya malah kita semakin menyederhanakannya, karena kita begitu malas mengejarnya, kita merasa hal itu sangat berat. Jika mungkin dulu waktu kita SD kita bercita2 untuk menjadi Dokter, pilot, pemain bola dan lain2, pas SMP dan SMA hingga Kuliah kita malah hanya ingin jadi pegawai kantoran seperti kebanyakan orang pada umumnya. Kita malah ingin hidup biasa2 saja. Kemana mimpi2 hebat yang kita buat pada waktu kita masih kecil? Entah kemana, itu perlahan hilang semakin kita tahu bahwa hidup yang semakin lama semakin berat. Hidup semakin lama memang semakin berat, namun kita juga semakin lama harus semakin kuat.

Hidup seperti mengendarai sepeda. Agar tetap seimbang, Anda harus terus bergerak. (Albert Einstein). Saya sangat sependapat dengan pernyataan beliau bahwa hidup ini seperti mengendarai sepeda. Coba deh saat kita mengendarai sepeda kita tidak mengayunkan sepeda kita, maka kita akan jatuh. Begitu juga halnya hidup, jika kita tidak melangkah maju atau bahasa kerennya tidak move on maka kita akan benar2 jatuh dalam kesengsaraan nantinya. Orang biasa yang bisanya Cuma itu2 aja tidak akan dilirik orang lain, tidak akan mendapat pekerjaan yang gajinya tinggi, gimana mau ngasih gaji tinggi bila yang dia bisa cuma itu2 aja.

Mari belajar dari prinsip orang jepang yaitu Hansei kaizen. Hansei atau ongoing and continous improvement yang berarti perkembangan terus menerus dan berkelanjutan. Kaizen atau never ending correction yang berarti perbaikan tiada henti. Hal ini menunjukkan bahwa orang jepang tidak mau hidup tanpa ada perkembangan diri. Setiap waktu yang terlewati harus ada perubahan untuk menjadi lebih baik dan tak lupa untuk selalu memperbaiki kesalahan2 yang terjadi. Di Islam sendiri bukankah juga telah disebutkan bahwa orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari kemarin, orang yang rugi adalah orang yang hari ini sama saja dengan hari kemarin dan orang yang celaka adalah orang yang hari ini malah lebih buruk dari hari kemarin. Kita mau pilih yang mana? Tentunya harus untuk memilih menjadi orang yang beruntung kan. Bagaimana orang jepang dapat menerapkan prinsip hansei kaizen tak lepas dari sikap dan kebiasaan mereka. Mereka adalah orang yang pekerja keras, mereka gemar sekali membaca, mereka disiplin, mereka inovatif dan lain2, yang hal ini sangatlah patut dicontoh.

Dalam buku Ahmad Rifai Rifan yang berjudul TIME, kita dituntut untuk bertumbuh setiap saat. Ketika banyak orang yang sudah puas dengan apa yang mereka bisa, pemuda yang hebat selalu bertanya pada dirinya,”Aku harus bisa apa lagi ya?”. Waktu yang terlewati harus ada perbaikan dalam hidup. Setiap pergantian usia, pergantian detik demi detik harus ada pertambahan ilmu, amal ibadah, iman, dan juga bekal kita menuju akhirat karena dunia ini hanyalah tempat persinggahan, yang kekal adalah akhirat.

“Ilmu kita harus semakin luas, karena waktu hidup kita semakin terbatas”
“Iman dan ibadah kita harus terus meningkat, karena ajal kita semakin mendekat”
“Bekal untuk akhirat harus kita banyakkan, karena kita tidak tahu akan mati kapan”
So… Lets Move On. Mari tingkatkan kualitas diri kita agar kita menjadi orang yang lebih berharga.


Senin, 05 Oktober 2015

Ga Semua Orang Harus Tahu Keleeesss

Media sosial memang memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dari media sosial kita bisa mendapat informasi tentang teman kita saat ini. Namun jika dibandingin, daripada informasi yang bermanfaat, informasi yang rasanya gak bermanfaat jauh lebih buuuuuanyak. Ada apa2 dibikin status, kemana2 diunggah fotonya, capek deh. Kan gitu emang, banyak teman kita yang tiba2 bikin status dan kita yang baca gak dapet manfaat malah bikin kita bad mood, bikin kita kadang sebel, bikin kita ngiri, bikin kita gemes (pengen ngblokir akunnya hehe).

Biasanya saat acara makan2, orang itu kalo sebelum makan harusnya berdoa tapi sekarang sebelum makan itu malah makanannya difoto trus diupload deh di medsos (kan bikin aku ngiler, pengennnnn). Ga sadar pasti saat dia upload makanannya, ada temannya yang bahkan hari itu belum makan apa2, ga kasian ta?. Daripada upload makanan2 hanya untuk pamer yang membuat orang lain ngiler, mending medsosnya dijadikan media untuk memberitahu orang lain kalo akan diberi makanan tersebut. Jadi nanti sambil moto makanannya, statusnya gini “temen2 yang kelaparan monggo kesini ada makanan enak”, kalo liat itu aku pasti sekejap kan langsung ketempat itu, informasinya bermanfaat banget, tau aja kalo laper hehe.


Pas masih bingung2nya ngerjain skripsi, bab 1-3 masih gak beraturan, bab 4 tau ah gelap, tiba2 liat status temen “Skripsi sudah 80%”, rasanya pengen banting laptop (eh tapi rugi juga, nanti ga bisa ngerjain skripsi lagi dong), kalo gitu rasanya pengen banting laptop temen kita itu biar ga bisa ngerjain skripsinya (kok jahat banget ya hehe). La emang dasar buat apa coba hal itu ditulis distatusnya, ga mikir apa yang lain itu skripsinya masih blum sama sekali yang jika liat tu status pasti merasa sedih dan iri. Kalo skripsimu emang udah hampir selesai daripada tulis status yang bikin marah temanmu mending kamu bantuin skripsiku saja hehe.

Yang sering terjadi juga, temen kita galau lalu memberitahukan ke semua orang lain untuk tahu masalahnya. Masalah kuliah kek, masalah cinta kek, masalah sama temen kek, semuanya diberitahukannya dimedsos. Emang buat apa? trus teman2 dunia mayamu harus membantumu menyelesaikannya? Kebanyakan sih gak kan, wong biasanya aja teman dunia maya ya hanya dunia maya yang di dunia nyata kita kenal aja enggak. Kalo ada masalah curhatnya jangan di medsos sis, curhat tu ke sahabatmu, dan yang paling utama curhat ya ke Allah saja. Kalo gitu pasti masalahmu akan selesai deh.


Ini nih yang paling parah dan paling bikin aku risih yaitu kalo ibadah trus disebar di medsos. Sebenarnya buat apa sih? Ngapain semua orang harus tahu kalo kamu telah beribadah ini dan itu. Ehmmm aku masih ga ngerti, agar semua orang tahu tah jika kamu itu rajin beribadah. Kurasa malah enggak, soalnya orang yang rajin ibadah itu gak akan memberitahukan ibadahnya kepada orang lain. Aku malah mikirnya jika kamu memberitahukan telah melakukan ibadah ini dan itu, jangan2 kamu emang cuma nglakuin ibadanhnya waktu kamu update status itu aja, biasanya kamu gak pernah nglakuin. Dan kamu gak takut apa jika ibadahmu ga dapet pahala apa2 karena statusmu itu, rugi kan kita sudah ibadah banyak gara2 tulisan yang hanya beberapa kata saja bisa meleburkan seluruh pahalanya. ni pendapatku aja lo, ga usah tersinggung, kalo tersinggung ya ga usah update status kalo kamu udah ibadah ini dan itu. Karena ibadahmu itu ga semua orang harus tahu keleeeessss.