Aku
sangat beruntung karena terlahir dari keluarga yang meski sangat sederhana
dalam materi namun sangat berlimpah kebahagiaan. Aku memiliki satu saudara
yaitu kakak laki2ku yang bernama Nuril Firdaus. Aku memiliki ayah dan ibu yang
sangat menyayangi kami. Ayahku sendiri telah kembali kepada Allah sejak 4 tahun
yang lalu. Namun aku tidak pernah melupakan pelajaran2, pesan2, serta nasihat2
dari ayah yang diberikan padaku sebagai bekal hidup. Aku akan terus
mendoakannya agar beliau ditempatkan di tempat yang baik oleh Allah.
Aku
memiliki Ibu yang sangat baik, dia sangat ramah, sangat sabar, dan sangat
tegar. Ibuku sangat baik, dia selalu berpesan dan menasihatiku agar aku menjadi
pribadi yang taat dan soleh. Tak lupa, Beliau juga selalu mendoakan aku agar
segala cita2ku yang baik akan terkabul. Ibuku sangatlah ramah, hal tersebut aku
dapat melihatnya dari bagaimana cara ibuku berhadapan dengan orang lain,
berbicara sangat lembut dan begitu murah senyum. Ibuku sangatlah sabar, meski
telah ditinggal oleh ayah, beliau tetap menjalani hidup sehari2 dengan penuh
rasa optimis, keceriaan dan semangat juang yang tinggi. Ibuku sangatlah tegar
karena aku tidak pernah melihatnya menangis selain saat ayah meninggal.
Aku
memiliki kakak yang sangat bersahabat.
Karena sama2 laki2, kita hampir memiliki kesukaan yang sama. Aku suka futsal,
kakakku juga suka futsal. Aku suka nonton anime, kakakku juga suka nonton
anime. Aku suka main game, kakakku juga suka main game. Aku suka membaca buku,
kakakku juga suka membaca buku. Bahkan aku suka anak perempuan, kakakku juga
suka anak perempuan (ya iyalah, kan sama2 laki2 hehe). Hal itulah yang membuat
kami begitu akrab, membuatnya menjadi sahabat yang baik.
Aku
memanglah beruntung karena memiliki keluarga yang baik sekali. Tetapi ada satu
kesalahan di keluarga ini yaitu sebelum wisudaku, kami tidak pernah foto
bersama. Aku memiliki banyak sekali foto dengan teman2ku, di berbagai momen dan
kegiatan, namun aku tidak memiliki satupun foto dengan keluarga. Momen wisudaku
dari ITS lah, yang merupakan momen pertama kami berfoto bersama. Aneh memang,
karena mengingat usiaku yang sudah 22 tahun, ini pertama kalinya kami berfoto
bersama. Mengingat hal ini, aku juga menyayangkan karena dulu saat masih ada
ayah, kami tidak pernah berfoto bersama. Tetapi hal itu bukanlah masalah yang
berarti, yang sangat berarti karena kami menjalani hidup dengan penuh rasa
syukur dan bahagia meski dalam kesederhanaan.
0 komentar:
Posting Komentar